Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Hong Kong menuju level tertingginya sejak Mei 2019 di tengah derasnya arus modal dari investor asal China.
Dilansir dari Bloomberg, indeks Hang Seng terpantau melonjak 3,06 persen ke level 29.746,17 pada pukul 12.09 WIB perdagangan hari ini, Selasa (19/1/2021).
Reli penguatan sejak akhir Desember telah didukung oleh investor China, yang berbondong memborong saham perusahaan nasional seperti China Mobile Ltd. yang sebelumnya dihindari karena pemberlakuan pembatasan AS.
Hingga Pukul 11.30 waktu Hong Kong, investor China mencatatkan aksi beli bersih atau net buy hingga US$2,3 miliar. Hong Kong Exchanges and Clearing Ltd., yang penerima manfaat terbesar dari arus modal investor China, naik sebanyak 8,9 persen.
Maish banyak tanda bahwa capital inflow dari China akan berlanjut. Hal ini didorong oleh nilai price to earning saham di indeks Hang Seng yang masih lebih murah daripada indeks Shanghai Composite. Indeks Hang Seng China Enterprises, yang melacak perusahaan China yang terdaftar di Hong Kong, adalah indeks utama termurah di dunia dan menjadi salah satu yang berkinerja terbaik tahun ini.
“Saatnya untuk beralih dari saham kelas A [di bursa China] dan menjadi saham H,” kata Direktur Pelaksana Shanghai Banxia Investment Management Li Bei, seperti dikutip Bloomberg.
Baca Juga
“Investor yang mencari valuasi murah akan menukar saham Kweichow Moutai Co. dengan China Mobile, dan membeli saham CNOOC Ltd,” lanjutnya.
Investor China daratan telah mencatat net buy lebih dari HK$10 miliar (US$1,3 miliar) saham di Hong Kong selama 11 sesi berturut-turut pada hari Senin (18/1/2021). In imerupakan rekor terpanjang sejak dimulainya Shenzhen Link pada akhir 2016.
Sejumlah saham yang menjadi incaran investor China antara lain emiten yang masuk ke dalam daftar sanksi AS, termasuk China Telecom Corp. dan perusahaan peralatan kereta api CRRC Corp.
Indeks Hang Seng diperdagangkan pada level tertinggi sejak Mei 2019, meskipun masih agak jauh dari level tertinggi sepanjang masa yang dicapai pada awal 2018. Indeks tersebut naik lebih dari 8 persen sejak awal tahun 2021 ini dan termasuk di antara indeks saham terbaik di Asia.
Saham Hong Kong Exchanges & Clearing Ltd. menjadi yang paling diuntungkan dari lonjakan capital inflow dan aktivitas perdagangan. Saham operator pasar modal Hong Kong tersebut telah menguat hingga 20 persen tahun ini, setelah mencatatkan penguatan 68 pesen sepanjang tahun lalu.
Sementara itu saham Tencent Holdings Ltd., salah satu saham dengan bobot terberat di indeks Hang Seng, telah melonjak 18 persen sejak awal tahun ini dan ditutup pada rekor tertinggi sepanjang masa pada Senin. Mayoritas analis yang disurvei Bloomberg bersikap bullish pada saham perusahaan dan terus menaikkan target targa.