Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Asia menguat pada perdagangan Selasa (19/1/2021) karena investor menunggu komentar dari calon Menteri Keuangan Janet Yellen mengenai stimulus AS dan dolar.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang menguat masing-masing 0,53 persen dan 1,34 persen, sedangkan indeks Kospi Korea Selatan menguat 1,46 persen dan S&P/ASX 200 Australia naik 1 persen.
Kontrak S&P 500 berjangka menguat 0,4 persen pada pukul 07.24 WIB, stabil. Sementara itu, imbal hasil Treasury AS tenor 10 tahun naik menjadi sekitar 1,1 persen.
Sidang konfirmasi Yellen di Senat kemungkinan akan membahas topik kebijakan valuta asing hingga pajak. Selain itu, sesi tersebut juga akan menjadi forum kongres pertama di mana anggota parlemen akan memeriksa rencana bantuan Covid-19 senilai US$ 1,9 triliun dari Presiden terpilih Joe Biden.
Pelaku pasar juga akan memantau hari penuh terakhir Donald Trump sebagai Presiden AS.
Setelah reli kuat pada awal tahun, momentum di pasar saham global mulai memudar investor beralih ke musim laporan kinerja emiten dan negosiasi rencana stimulus Biden. Usulan stimulus Biden tersebut dapat terhalang oleh oposisi di kongres, dan ada kemungkinan bahwa sebagian pajak dapat naik.
Dalam kesaksiannya, Yellen akan menegaskan komitmen AS terhadap nilai tukar yang ditentukan pasar dan menjelaskan bahwa AS tidak akan melemahkan nilai dolar agar lebih kompetitif.
"Pembahasan mendalam mengenai pandangan calon Menteri Keuangan Yellen tentang dolar AS menunjukkan bahwa dia tidak ingin dengar pendapat pencalonannya menggerakkan pasar," tulis kepala analis makro Amerika Utara Standard Chartered Plc Steven Englander.
Terkait virus corona, jumlah kasus di seluruh dunia kini menyentuh 95 juta, sementara jumlah kematian akibat Covid-19 di AS mendekati 400.000. Badan eksekutif Uni Eropa akan mendesak negara-negara anggotanya untuk menetapkan target vaksinasi setidaknya 70 persen dari populasi pada musim panas ini.