Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

​Saham Farmasi Menukik, Sejumlah Emiten Kesehatan Masih Menarik

Kalangan sekuritas menilai saham emiten kesehatan seperti rumah sakit menarik dicermati investor karena tengah berada dalam tren pemulihan kinerja.
Petugas menata vaksin Covid-19 Sinovac di lemari pendingin gudang Instalasi Farmasi, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (12/1/2021). ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
Petugas menata vaksin Covid-19 Sinovac di lemari pendingin gudang Instalasi Farmasi, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (12/1/2021). ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah saham sektor kesehatan masih dapat dikoleksi oleh investor di tengah aksi profit taking pada saham farmasi sejak Rabu (13/1/2021) pekan lalu. Investor diminta lebih memperhatikan fundamental emiten daripada mengikuti tren pasar.

Analis RHB Sekuritas Vanessa Karmajaya menuturkan kenaikan harga saham farmasi pada awal 2021 sebagai dampak dari sentimen vaksinasi. Hal ini terbukti ketika vaksinasi terhadap Presiden Jokowi dilakukan, saham-saham farmasi mulai berguguran.

"Tren farmasi kemarin lebih ke sentimen, secara fundamental tidak berubah dari segi angka, lebih ke arah sentimen saja. Karena sentimen vaksin, fundamental masih sama, kalau merosot terus seperti saat ini ya kembali ke posisinya," ujarnya kepada Bisnis, Senin (18/1/2021).

Selain itu, sejak awal tahun, banyak sentimen yang melambungkan kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), sehingga euforianya juga turut terasa pada sektor farmasi.

Setelah vaksinasi, terangnya, indeks komposit pun sempat memerah dan cenderung stagnan di level 6.400 setelah vaksinasi mulai dilakukan.Dia menjelaskan ke depan sejumlah emiten yang terkait dengan sektor kesehatan masih menarik, terutama PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) dan emiten rumah sakit.

Vannesa menghimbau agar masyarakat yang menjadi investor baru di pasar modal harus lebih hati-hati menghadapi tren kenaikan sejumlah saham apalagi di tengah berbagai isu seperti saat ini.

"Ke depan investor harus lebih bijaksana di pasar saham, emiten itu harus dilihat jangka panjangnya kalau mau berinvestasi di pasar saham," ungkapnya.

Lebih lanjut, untuk emiten rumah sakit masih cukup menarik seiring terus meningkatnya pasien Covid-19. Belum lagi kuartal I/2021 memasuki musim penghujan yang membuat penyakit musiman seperti demam berdarah dan tipes dapat terjadi.

"Emiten rumah sakit cukup menarik, dari segi margin terus menguat, pasien Covid-19 juga banyak di Januari, reimbursement pasien Covid-19 cukup tinggi. Biasa di kuartal I/2021 musim hujan penyakit DBD tipes," ujarnya.

Dia merekomendasikan KLBF dengan target price (TP) di level 1.700. Sementara itu, emiten rumah sakit PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL) dengan TP di level 3.800 dan PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. (MIKA) dengan TP 2.900.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper