Bisnis.com, JAKARTA - Analis menilai bakal terjadi peralihan (shifting) investasi ke saham siklikal bertema komoditas dan energi pada tahun ini.
Seperti diketahui, pandemi Covid-19 yang merebak pada 2020 mendorong investor untuk lebih banyak mengakumulasikan saham-saham tahan banting dari sektor barang konsumer.
Kepala Riset Mirae Asset Sekuritas Hariyanto Wijaya mengatakan shifting investasi ke saham siklikal mulai terlihat sejak awal tahun.
Pasalnya, pelaku pasar optimistis iklim bisnis bakal lebih bersahabat tahun ini yang didukung oleh distribusi vaksin dan tren kenaikan harga komoditas.
“Ada shifting dari saham berbasis konsumer ke saham siklikal seperti komoditas. Kami juga mempertahankan saham pilihan kami dari sektor komoditas,” kata Hariyanto, Rabu (13/1/2021).
Dia menunjukkan bahwa aktivitas manufaktur di China yang bergeliat selama delapan bulan terakhir mengonfirmasi kenaikan permintaan bahan baku seperti baja dan nikel yang berujung pada kenaikan harga komoditas.
Baca Juga
Sementara itu, saham konsumer perlahan mulai ditinggalkan. Hariyanto menunjukkan saham sektor konsumer menjadi satu-satunya yang membukukan imbal hasil negatif pada Desember 2020 secara bulanan dengan penurunan 0,4 persen.
“Performa sektor konsumer sudah stagnan sejak tiga bulan terakhir karena ada rotasi dari saham sektor defensif ke saham dengan proxy pemulihan,” tutur Hariyanto.
Hariyanto pun memperkirakan IHSG bisa menuju level 6.880 pada akhir tahun ini dengan saham pilihan ANTM, INCO, LSIP, UNTR, BBRI, BMRI, BBNI, dan JPFA.