Bisnis.com, JAKARTA — Di tengah kondisi pandemi, PT BNP Paribas Asset Management mampu mempertahankan pertumbuhan dana kelolaan sepanjang 2020 lalu. Bahkan realisasi dana kelolaan yang terhimpun di atas target perseroan.
Direktur BNP Paribas Asset Management Maya Kamdani mengatakan terlepas dari kondisi yang menantang pada 2020 lalu, pihaknya berhasil mengikuti tren positif industri dengan tetap membukukan pertumbuhan dana kelolaan.
Dia mengatakan, per November 2020 total dana kelolaan BNP Paribas AM secara keseluruhan termasuk reksa dana dan KPD mencapai Rp34,75 triliun, naik 20 persen secara year to date dari posisi akhir 2019.
Adapun, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan per 30 Desember 2020, perseroan mampu membukukan dana kelolaan khusus untuk produk reksa dana saja Rp25,78 triliun dari Rp18,55 T per akhir 2019.
“Target awal kami adalah 10 persen dari dana kelolaan [reksa dana dan KPD] 2019,” katanya kepada Bisnis, Senin (11/1/2021)
Maya menuturkan, kenaikan dana kelolaan salah satunya disokong oleh minat investor terhadap reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana saham syariah berbasis efek luar negeri masih cukup tinggi, terlihat dari pertumbuhan AUM di kelas aset tersebut.
Baca Juga
Di sisi lain, catatan yang menarik selama tahun 2020 adalah meningkatnya tingkat partisipasi dari investor retail yang cukup pesat yaitu dari level 21 persen di tahun 2019 menjadi 26 persen di November 20.
“Perlu diketahui bahwa untuk meningkatkan tingkat partisipasi dari level 14 persen menjadi 21 persen dibutuhkan waktu selama 5 tahun,” imbuh Maya.
Peningkatan partisipasi ini juga terefleksi dari pertumbuhan SID untuk reksadana secara industri yang mengalami pertumbuhan yang signifikan. Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat jumlah SID reksa dana per 30 November 2020 adalah 2,90 juta SID.
Adapun tahun ini, BNP Paribas menargetkan pertumbuhan total dana kelolaan hingga 10 persen. Untuk mencapai hal ini, perusahaan memasang strategi dengan memberikan diversifikasi menarik yang dapat membantu investor menghadapi berbagai kondisi pasar.
“Kami mengedepankan 3 hal sebagai proposisi kami yaitu Innovation, Expertise, dan Socially Responsible. Apalagi di kondisi yang menantang, investor semakin menyadari pentingnya nilai keberlanjutan, yang kemudian kebutuhan ini kami jawab lewat investasi yang berprinsip ESG,” tutur Maya.
Untuk pilihan produk, Maya melihat peluang masih terbuka untuk reksa dana pendapatan tetap, terutama dalam mata uang rupiah. Untuk kelas aset ini, BNP Paribas fokus pada obligasi pemerintah, melalui reksa dana BNP Paribas Prima II.
“Kami juga melihat peluang untuk reksa dana saham, namun lebih dalam jangka panjang,” imbuh Maya.
Dirinya juga mengingatkan para investor, untuk selalu menentukan tujuan investasi terlebih dahulu, dan menyesuaikan jenis investasi yang akan dipilih dengan profil risiko masing-masing.
Lebih lanjut, dia mengatakan ada beberapa peluang investasi di tahun depan dan saat ini BNP Paribas sedang menyiapkan beberapa solusi untuk menangkap peluang tersebut, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Dari segi distribusi dan pemasaran, BNP akan terus beradaptasi dengan consumer behavior yang kami pantau shifting secara ke digital space, terutama sejak masa pandemi.
“Di tahun ini, kami telah menyiapkan beberapa inisitatif untuk memperluas akses reksa dana kami melalui mitra distribusi online dan offline, sambil terus memberikan edukasi ke para investor dan komunitas,” tutupnya.