Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia membuka kembali perdagangan saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) pada Selasa (12/1/2021) setelah mengalami suspensi selama 3 hari.
Manajemen BEI menyebutkan menunjuk Pengumuman Bursa No: Peng-SPT-0001/BEI.WAS/01-2021 tanggal 6 Januari 2021, perihal Penghentian Sementara Perdagangan (Suspensi) Saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI).
"Maka dengan ini diumumkan bahwa suspensi atas perdagangan Saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) di Pasar Reguler dan Pasar Tunai dibuka kembali mulai perdagangan sesi I tanggal 12 Januari 2021," papar BEI, Senin (11/1/2021).
BEI menyetop perdagangan saham ADHI sejak Kamis (7/1/2021). Pada penutupan perdagangan Rabu (6/1/2021) saham ADHI berada di level Rp1.795. Sepekan terakhir harganya melejit 12,89 persen. Dalam 3 bulan terakhir, saham ADHI secara fantastis melonjak 255,45 persen.
Kapitalisasi pasarnya mencapai Rp6,39 triliun. Valuasinya cukup tinggi, dengan price to earning ratio (PER) 311,61 kali.
Dalam keterangannya, BEI menyebutkan sehubungan dengan peningkatan harga kumulatif yang signifikan, BEI memandang perlu melakukan penghentian sementara perdagangan saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) di pasar reguler dan pasar tunai mulai perdagangan sesi I, Kamis (7/1/2020).
Baca Juga
"Penghentian perdagangan sampai dengan pengumuman bursa lebih lanjut," papar BEI dalam pengumumannya, Rabu (6/1/2021).
Sebelumnya, saham ADHI juga kena suspensi. Dalam pengumuman di laman resmi BEI, saham ADHI dapat ditransaksikan lagi di pasar reguler dan pasar tunai mulai hari ini setelah mendapat suspensi pada 18 Desember 2020.
Sementara itu, Adhi Karya telah mengantongi Rp1,6 triliun dari pembayaran proyek LRT Jabodebek fase I dan Jalan Tol Banda Aceh—Sigli.
Corporate Secretary Adhi Karya Parwanto Noegroho mengatakan perseroan menerima pembayaran ketujuh proyek Light Rapid Transit (LRT) Jakarta—Bogor—Depok—Bekasi pada 30 Desember 2020 senilai Rp1,1 triliun termasuk pajak.
Pembayaran itu diterima dari pemerintah melalui PT Kereta Api Indonesia (Persero).
“Pembayaran ini dilakukan berdasarkan progres pekerjaan dari Januari 2020 sampai dengan Juni 2020,” tulis Parwanto dalam keterangan resmi, Senin (4/1/2021).
Dengan demikian, secara keseluruhan emiten dengan kode saham ADHI tersebut telah menerima pembayaran dari proyek LRT Jabodebek senilai Rp13,3 triliun termasuk pajak.
Adapun, pengerjaan prasarana LRT Jabodebek Tahap I telah mencapai 80,7 persen hingga 11 Desember 2020.
Perinciannya, lintas pelayanan I Cawang—Cibubur telah selesai dikerjakan 92,6 persen, lintas pelayanan II Cawang—Kuningan—Dukuh Atas sebesar 77,7 persen, lintas pelayanan 3 Cawang—Bekasi Timur sebesar 88,9 persen, dan depo di Bekasi Timur 88,9 persen.