Bisnis.com, JAKARTA — Harga saham emiten produsen ban, PT Gajah Tunggal Tbk. (GJTL), mencetak rekor kenaikan harga harian tertinggi sejak 2015.
Berdasarkan data Blomberg, harga saham Gajah Tunggal menguat 165 poin atau 25 persen ke level Rp825 akhir perdagangan Jumat (8/1/2021). Harga saham langsung menembus auto rejection atas (ARA) setelah kabar akumulasi kepemilikan oleh Lo Kheng Hong beredar.
Data Bloomberg menunjukkan persentase kenaikan harga saham itu menjadi yang tertinggi sejak 2015. Tercatat, kenaikan harga saham tertinggi 125 poin atau 25 persen ke level Rp625 pada 21 September 2015.
Seperti diketahui, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan Lo Kheng Hong menggengam 176,48 juta lembar atau 5,06 persen saham GJTL per Kamis (7/1/2021).
Saat dimintai konfirmasi Bisnis, investor kawakan Lo Kheng Hong membenarkan telah masuk ke saham GJTL.
“Benar saya membeli saham Gajah Tunggal,” ujarnya kepada Bisnis, Jumat (8/1/2021).
Baca Juga
Laporan keuangan Gajah Tunggal kuartal III/2020 menunjukkan perseroan membukukan rugi bersih Rp104,59 miliar per 30 September 2020. Pencapaian itu berbalik dari kuartal III/2019 yang berhasil mencatatkan laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp139,5 miliar.