Bisnis.com, JAKARTA - BUMN konstruksi PT Waskita Karya (Persero) Tbk. menggandeng PT Terregra Asia Energy Tbk. dalam proyek pembangunan tenaga listrik energi baru dan terbarukan (EBT) senilai Rp12,5 triliun. Waskita akan menjadi kontraktor dalam pembangunan proyek setrum milik Terregra.
Lingkup kerja sama tersebut mencakup tujuh proyek pembangkit listrik, tersebar di dua provinsi. Sebanyak lima proyek pembangkit listrik tenaga mikro hidro berlokasi di Sumatra Utara sedangkan dua proyek pembangkit listrik tenaga air berada di Nanggroe Aceh Darussalam.
Direktur Waskita Karya Gunadi mengatakan perseroan mendukung target pencapaian kontribusi EBT sebesar 23 persen pada 2024 mendatang.Dia menambahkan, selama ini perseroan memang berpartisipasi dalam pembangunan proyek infrastruktur, mulai dari jalan tol hingga pembangkit listrik.
"Hingga saat ini Waskita memiliki aset infrastruktur konektivitas pada 17 ruas tol sepanjang 909 kilometer dengan nilai Rp60 triliun," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Rabu (6/1/2020).
Dalam kerja sama dengan Terregra, Waskita siap mendukung sebagai kontraktor EPC, baik perencanaan maupun pelaksanaan pembangunan tujuh proyek pembangkit listrik tersebut.
Presiden Direktur Terregra mengatakan Waskita Karya memiliki reputasi yang bonafid sebagai kontraktor sehingga perseroan memilih BUMN tersebut sebagai mitra dalam pembangunan pembangkit listrik. Dia menambahkan, 5 PLTMH yang akan dibangun sudah memiliki perjanjian jual beli listrik dengan PLN dengan total kapasitas pembangkit 42,98 megawaatt.
Baca Juga
Sementara itu, dua proyek PLTA masing-masing berkapasitas 2x166 megawatt dan 3x45 megawatt telah melalui tahap studi kelayakan dan perizinan lokasi. Commercial on data 5 PLTMH ditargetkan 24 bulan sejak pembangunan sejak PLTA 36 bulan.
"Energi baru terbarukan di Indonesia memiliki potensi yang luar biasa, baik yang berasal dari sungai, matahari, angin, dan biomassa. Terregra Asia Energy akan terus melakukan research dan development untuk memberikan kontribusi berarti dalam pemenuhan EBT di Indonesia," jelasnya.
Direktur Keuangan Terregra, Daniel Tagu Dedo mengatakan, sumber dana untuk tujuh proyek pembangkit listrik akan berasal dari pembiayaan pinjaman maupun suntikan modal yang melibatkan lembaga keuangan dalam negeri. Dia menambahkan, perseroan juga sedang menyiapkan tambahan modal lewat rights issue dan penerbitan green bond untuk mendukung pembangunan proyek tersebut.