Bisnis.com, JAKARTA - PT Terregra Asia Energy Tbk (TGRA) menargetkan sebanyak 9 proyek pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT) dapat beroperasi hingga 2025 mendatang.
Wakil Direktur Utama TGRA Christin Soewito menjelaskan, kesembilan proyek tersebut terdiri dari 7 proyek Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) yang seluruhnya berada di Sumatera Utara dan 2 proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Aceh.
Ia mengatakan, dua proyek pembangkit listrik berbasis EBT ini ditargetkan dapat beroperasi pada 2021. Keduanya adalah PLTM Batang Toru 3 di Tapanuli, Sumatera Utara dengan kapasitas 10 megawatt (MW) dan PLTM Sisira di wilayah Parlilitan dengan kapasitas 9,8 MW.
Selanjutnya, PLTM Batang Toru 4 dengan kapasitas 10 MW, ditargetkan masuk tahap COD di tahun 2022, Sementara itu, dua proyek large hidro yakni PLTA Teunom 3 berkapasitas 135 MW di Aceh Jaya ditargetkan beroperasi pada 2024 dan PLTA Teunom 2 berkapasitas 240 MW dengan target tahun 2025.
Christin meyakini, sektor EBT akan terus bertumbuh seiring dengan strategi dan vitalnya kebutuhan energi listrik dalam mendukung perkembangan ekonomi dan tren EBT secara global guna menjaga bumi lebih hijau.
“Apalagi di masa pandemi virus corona, perekonomian juga telah mendapatkan sentimen positif dengan upaya Pemerintah menyediakan vaksin gratis, sehingga pertumbuhan ekonomi diharapkan bisa mencapai 5 persen tahun depan,” katanya dalam paparan publik perusahaan secara daring pada Senin (28/12/2020).
Baca Juga
Selain itu, ia menambahkan, pemerintah juga membidik target rasio elektrifikasi hingga 100 persen pada 2030. Kebutuhan listrik juga diproyeksikan naik signifikan hingga lebih dari 6 kali menjadi 1.205 TWh (terawatt hour) pada 2050 untuk skenario dasar atau mencapai 1.491 TWh untuk skenario tinggi.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan hingga kuartal III/2020, TGRA membukukan pendapatan usaha sebesar Rp8,90 miliar atau anjlok 56,48 persen secara year-on-year. Pada kuartal III/2019 lalu, perusahaan mampu meraup penerimaan Rp20,45 miliar.
Mayoritas pendapatan usaha TGRA berasal dari Diamond Energy Pty Ltd sebesar Rp 4,69 miliar dan perusahaan setrum pelat merah, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) sebanyak Rp 4,04 miliar.
Sementara itu, dari jenis penerimaan, sebagian besar pendapatan TGRA berasal dari segmen bisnis penjualan tenaga listrik sebesar Rp4,69 miliar. Segmen perdagangan menyusul di posisi kedua sebesar Rp4,04 miliar serta diikuti pendapatan sewa sebesar Rp158,72 juta.