Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Influencer Rekomendasikan Saham, BEI: Hati-hati Penonton Kecewa

Publik yang merasa dirugikan karena mengikuti ajakan membeli saham yang dijagokan oleh para tokoh publik tersebut dapat melakukan tuntutan hukum.
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (12/11/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (12/11/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia mengingatkan kepada tokoh publik yang memberikan ajakan membeli saham tertentu agar berhati-hati dengan rekomendasinya. Pasalnya, publik yang merasa dirugikan karena mengikuti ajakan membeli saham yang dijagokan tersebut dapat melakukan tuntutan hukum.

Direktur Perdagangan dan Penilaian Anggota Bursa BEI Laksono Widodo mengatakan di satu sisi otoritas bursa menyambut baik kehadiran para pemberi pengaruh (influencer) di pasar modal namun tetap ada beberapa hal yang harus didiskusikan.

“Namun [BEI] juga perlu mengingatkan mereka [influencer] akan tanggung jawab moral mereka untuk para pengikutnya dan kemungkinan potensi tuntutan hukum dari para pengikut apabila ada yang merasa dikecewakan,” kata Laksono, Selasa (5/1/2021).

Untuk menjaga praktik transaksi di pasar modal berjalan sesuai jalurnya, otoritas bursa bakal mengajak para tokoh publik tersebut berdiskusi. Bagi tokoh publik yang belum pernah mengikuti Sekolah Pasar Modal (SPM) pun dianjurkan untuk masuk SPM.

Belakangan ini, ramai tokoh publik yang ‘mengumbar’ dan memberikan ajakan membeli saham tertentu lewat media sosial. Ajakan membeli saham tertentu ini dilakukan mulai dari artis, musisi, tokoh agama, hingga anak presiden.

Terbaru, musisi Ari Lasso dan Raffi Ahmad yang terjun ke dunia pasar modal menjagokan saham yang sama, yakni PT M Cash Integrasi Tbk. (MCAS).

Dalam unggahan di media sosial Instagram @raffinagita1717, Senin (4/12/2021), Raffi mengaku baru pertama kali berinvestasi di saham. Dia menyebut, investasi di saham merupakan opsi untuk menghadapi masa-masa ketidakpastian di tengah pandemi.

“Dengan keadaan seperti ini kita harus bener-bener fight, apapun kita harus pelajari dengan perkembangan IT dan teknologi. Coba deh telusuri MCAS, ikutan kayak gue,” ujar Raffi.

Sepanjang 2020, saham MCAS sudah mencetak kenaikan 38,54 persen dan ditutup di level 3.990 pada 30 Desember 2020. M Cash Integrasi melantai di Bursa Efek Indonesia pada 1 November 2017 dengan harga IPO saat itu mencapai Rp1.385. Maka, sejak IPO hingga hari ini saham MCAS sudah naik 229,24 persen.

Lebih dulu dari kedua tokoh tersebut, Ustaz Yusuf Mansur (UYM) dan anak Presiden Joko Widodo yaitu Kaesang Pangarep sudah lebih dulu ‘ramai’ di jagad maya merekomendasikan saham pegangannya.

Keduanya sama-sama menjagokan saham BUMN yaitu Kaesang menggenggam saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) dan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. (ANTM), sedangkan UYM menjagokan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) dan PT PP Properti Tbk. (PPRO).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper