Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cuan Banyak, Mark Dynamics (MARK) Bidik Pendapatan Rp1 Triliun pada 2021

Presiden Direktur Mark Dynamics Ridwan Goh mengatakan bahwa permintaan pasar terhadap sarung tangan terus meningkat seiring dengan implementasi penerapan protokol pandemi Covid-19.
Produk PT Mark Dynamics Indonesia Tbk./markdynamicsindo.com
Produk PT Mark Dynamics Indonesia Tbk./markdynamicsindo.com

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten produsen cetakan sarung tangan, PT Mark Dynamics Indonesia Tbk., membidik pendapatan hingga Rp1 triliun pada 2021.

Presiden Direktur Mark Dynamics Ridwan Goh mengatakan bahwa permintaan pasar terhadap sarung tangan terus meningkat seiring dengan implementasi penerapan protokol pandemi Covid-19.

“Untuk tahun ini pun, permintaan masih sangat bagus. Oleh karena itu, kami targetkan sales revenue 2021 naik 100 persen daripada tahun lalu, atau sekitar Rp1,06 triliun dengan laba bersih 2021 di kisaran Rp300,6 miliar,” ujar Ridwan kepada Bisnis, Senin (4/1/2020).

Adapun, target tersebut dinilai sangat realistis mempertimbangkan pasar saat ini. Padahal, target itu jauh lebih tinggi dibandingkan dengan proyeksi realisasi pendapatan 2020 oleh perseroan sekitar Rp548 miliar.

Sekadar informasi, proyeksi 2020 tersebut juga masih lebih tinggi sekitar 50 persen daripada realisasi pendapatan 2019 sebesar Rp361,5 miliar.

Ridwan mengaku telah mengantongi sekitar 98 persen dari total permintaan terdaftar pada 2021. Sejumlah pelanggan loyal yang merupakan pemain utama produsen sarung tangan seperti Hartalega, Top Gloves, Kossan, Sri Tang, Intco, Zhong Hong Pu Lin, dan BlueSail meningkatkan pembelian.

Bahkan, sejumlah pelanggan baru sudah mulai melakukan spot in untuk membeli produk perseroan.

Selain itu, perseroan juga telah mengantongi kontrak senilai US$66,8 juta untuk pengapalan pada 2021.

Untuk mencapai target top line yang cukup agresif itu, emiten berkode saham MARK telah menyiapkan sejumlah strategis seperti menaikkan average selling price (ASP) dan pembangunan pabrik untuk meningkatkan kapasitas produksi.

Ridwan menjelaskan kenaikan ASP itu dikarenakan adanya ketidakseimbangan pasokan dan permintaan sehingga memungkinkan perseroan menaikkan sekitar 15 persen ASP yang juga akan menjadi katalis positif perseroan memacu kinerja 2021.

Kendati demikian, Ridwan memastikan ketersediaan bahan baku untuk cetakan sarung tangan untuk memenuhi permintaan itu terjamin, atau sudah tersedia 90 persen dari total bahan baku yang akan dipakai pada Semester I/2021.

Di sisi lain, MARK juga tengah menyiapkan pembangunan pabrik baru untuk menggenjot produksi sehingga kapasitas produksi perseroan pada kuartal II/2021 dapat mencapai 1,4 juta pieces per bulan. Perseroan mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp150 miliar pada tahun ini yang seluruhnya digunakan untuk rencana ekspansi pabrik itu.

Adapun pada pertengahan 2020, MARK sebelumnya juga telah meningkatkan kapasitas produksi hingga mencetak 800.000 pieces per bulan di tengah membludaknya permintaan.

Ridwan memprediksi meningkatnya permintaan itu akan terus berlangsung 2-3 tahun mendatang. Bahkan, pada 2022 dia memprediksi penjualan konsolidasi akan naik 40 persen dari 2021 yaitu menjadi Rp1,47 triliun dan bottom line sekitar Rp433,3 miliar.

“Namun, setelah kondisi kembali normal, permintaan sarung tangan secara global diperkirakan tetap akan bertumbuh sebesar 10 persen - 12 persen per tahun,” ujar Ridwan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper