Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melanjutkan penguatan pada perdagangan Selasa (29/12/2020) seiring dengan sentimen stimulus AS.
Pada perdagangan Senin (28/12/2020), IHSG naik 1,41 persen atau 84.84 poin ke level 6093.55, cukup optimis setelah sempat tertekan diawal sesi perdagangan.
Head of Research Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi menyampaikan saham-saham disektor pertanian (+3,76 persen) dan Infrastruktur (+2,11 persen) yang naik signifikan menjadi motor pengerak IHSG sejak awal sesi perdagangan. Naiknya harga CPO yang terlihat cukup kuat diatas 3500 ringgit permton menjadi faktor utama.
Indonesia melakukan tindakan cepat menutup akses WNA mulai awal tahun 2021 untuk menahan penyebaran mutasi baru dari Covid-19 yang mulai ramai di Eropa.
Perdagangan masih terlihat cukup optimis meskipun dua hari menjelang penutupan tahun 2021 investor akan dihantui kekhawatiran melambatnya frekuensi trading. Investor asing tercatat net buy sebesar Rp206,68 miliar, dengan saham BBCA yang tertinggi dimana tercatat net buy investor asing sebesar Rp137,04 miliar
Secara teknikal IHSG kembali bergerak kembali uji support MA5 setelah kedua kali berhasil whipsaw di MA20. Pergerakan IHSG masih berpotensi optimis disisa perdagangan tahun 2020 meskipun secara indikator IHSG memiliki tekanan aksi jual dari momentum indikator RSI dan Stochastic.
Baca Juga
"Kami perkirakan IHSG bergerak mencoba menguat pada perdagangan selanjutnya dengan support resistance 6057-6162," papar Lanjar.
Saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal di antaranya ialah AKRA, BBTN, INCO, INDF, PTBA, SILO, TOWR.
Institutional Research MNC Sekuritas menyampaikan saat ini IHSG sedang membentuk wave [b] dari wave 4 dengan rentang penguatan IHSG berada pada area 6,100-6,140.
"Namun demikian perlu kami ingatkan masih terdapat peluang IHSG terkoreksi menuju rentang 5,680-5,800 untuk membentuk wave [c] dari wave 4," imbuhnya.
Level support 6,010, 5,775, sedangkan level resistan 6,170, 6,195. MNC Sekuritas merekomendasikan buy on weakness CTRA, INTP, TKIM, dan sell on strength WSKT
Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper menyampaikan pergerakan IHSG didorong oleh sentimen dari Amerika Serikat setelah Donald Trump meneken kesepakatan stimulus AS. Hal ini mendorong bursa asia naik secara keseluruhan.
Untuk diketahui, Presiden AS Donald Trump menyetujui paket penanganan corona dan pendanaan pemerintah senilai US$2,3 triliun.
Paket bantuan senilai US$900 miliar telah disetujui oleh Kongres setelah negosiasi berbulan-bulan. Ini adalah bagian dari paket pengeluaran US$2,3 triliun yang mencakup US$1,4 triliun untuk pengeluaran normal pemerintah federal.
"IHSG diprediksi menguat. Secara teknikal potensi penguatan masih terbuka didorong stochastic yang membentuk golden cross," paparnya.
Level resistan IHSG ialah 6,171 dan 6,132, sedangkan level support adalah 6,016 dan 5,939. Penguatan IHSG masih didukung oleh optimisme stimulus AS.
Pergerakan akan minim sentimen data ekonomi di hari hari terakhir perdagangan di tahun 2020. Rekomendasi saham pilihannya adalah BSDE, ADHI, dan DMAS.
Simak pergerakan IHSG hari ini secara live.
Pada pukul 15.00 WIB atau penutupan sesi II, IHSG koreksi 0,94 persen atau 57,38 poin menjadi 6.036,17
Sepanjang hari ini, IHSG bergerak di rentang 6.026,23-6.143,87.
Pukul 13.40 WIB, IHSG turun 0,3 persen menjadi 6.075,1.
Sepanjang hari ini, IHSG bergerak di rentang 6.063,25 - 6.143,87.
Akhir sesi I, IHSG turun 0,29 persen menjadi 6.075,75.
sepanjang hari ini, IHSG bergerak di rentang 6.063,25 - 6.143,87.
IHSG ke zona merah pukul 10.52 koreksi 0,22 persen ke level 6.080,32.
Pukul 09.53 WIB, IHSG naik 0,28 persen menjadi 6.110,33.
Sepanjang pagi ini, IHSG bergerak di rentang 6.096,69 - 6.143,87.
Preopening, IHSG naik 0,31 persen menjadi 6.112,72.
Dari seluruh Indeks LQ45, sejumlah 35 saham menguat, 1 koreksi, dan 9 stagnan.