Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mayoritas Saham Sektor Farmasi Terkoreksi Sepanjang Pekan, Siapa yang Tahan Banting?

Mayoritas saham sektor farmasi mencatatkan koreksi seiring dengan kekhawatiran atas kemunculan varian baru virus corona di Inggris.
Karyawan beraktivitas didepan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (30/11/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan beraktivitas didepan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (30/11/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Sebagian besar saham farmasi kompak melemah sepanjang perdagangan pekan ini seiring dengan kekhawatiran pasar terkait mutasi Covid-19 baru di Inggris. Lalu, siapa saham yang paling tahan banting?

Untuk diketahui, Inggris mengonfirmasi terdapat varian baru dari virus Corona. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan, strain baru virus Corona itu 70 persen lebih menular dibandingkan virus aslinya. Sejauh ini, lebih dari 1.000 kasus yang disebabkan oleh varian baru Covid-19 telah teridentifikasi.

Strain tersebut diberi nama VUI-202012/01 dan masih diteliti oleh sejumlah ahli di negara tersebut.

Akibat penyebaran itu, Negeri Ratu Elizabeth kembali menerapkan kebijakan lockdown untuk membatasi penyebaran. Bahkan, beberapa negara pun telah menerapkan pembatasan perjalanan dari dan ke Inggris.

Kemunculan mutasi virus itu membuat pasar khawatir beberapa vaksin Covid-19 yang sudah dalam proses distribusi tidak ampuh melawan mutasi virus itu sehingga pandemi semakin lama berlangsung.

Kekhawatiran pasar itu pun menekan laju pergerakan saham, salah satunya sektor farmasi.

Sepanjang perdagangan pekan ini, mayoritas saham sektor farmasi mencatatkan koreksi dan parkir di zona merah.

Adapun, pelemahan dipimpin oleh saham PT Phapros Tbk. (PEHA) yang terkoreksi hingga 10,67 persen, diikuti saham PT Indofarma Tbk. (INAF) yang turun 6,47 persen, dan saham PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) yang melemah 5,18 persen.

Selain itu, saham PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) juga melemah 4,5 persen dan saham PT Soho Global Health Tbk. (SOHO) terkoreksi 3,21 persen.

Namun, di antara pelehaman saham itu, hanya saham PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) yang berhasil menguat sepanjang pekan ini. SIDO berhasil menguat 4,52 persen sepanjang pekan dan parkir di level Rp810 per saham pada penutupan perdagangan Rabu (23/12/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper