Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Dapat Kado Natal, Wall Street Ditutup Menguat

Pada penutupan perdagangan Kamis (24/12/2020), Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 0,23 persen menjadi 30.199,87, sedangkan indeks S&P 500 menguat 0,35 persen ke 3.703,06, dan Nasdaq Composite naik 0,26 persen menuju 12.804,73.
Wall Street./Bloomberg
Wall Street./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat menguat pada penutupan perdagangan Kamis (24/12/2020) di tengah waktu perdagangan yang dipersingkat menjelang malam Natal.

Mengutip Bloomberg, investor kini tengah memantau perkembangan terbaru pada paket stimulus yang berada di meja Kongres. Di sisi lain, Bursa Eropa menguat menjelang pengungkapan kesepakatan perdagangan pasca-Brexit.

Pada penutupan perdagangan Kamis (24/12/2020), Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 0,23 persen menjadi 30.199,87, sedangkan indeks S&P 500 menguat 0,35 persen ke 3.703,06, dan Nasdaq Composite naik 0,26 persen menuju 12.804,73.

Indeks menguat setelah Partai Republik memblokir upaya Demokrat untuk memenuhi permintaan Presiden Donald Trump yang mengajukan peningkatan pembayaran kepada sebagian besar warga AS menjadi US$2.000 dari US$600 untuk membantu mengatasi pandemi virus corona.

Wall Street mengikuti penguatan Bursa Eropa yang menguat menjelang konferensi pers yang diharapkan dari Perdana Menteri Boris Johnson pada hari Kamis, yang ditunda karena tawar-menawar di menit-menit terakhir.

Perdagangan di Wall Street ditutup lebih cepat pada pukul 13.00 WIB waktu setempat, menjelang malam Natal 2020.

CEO dan pendiri Tallbacken Capital Advisors Michael Purves mengatakan saat ini ada banyak sentimen positif terhadap pasar menjelang akhir tahun.

Sentimen tersebut terjadi ketika sebuah studi baru menunjukkan jenis virus corona yang bermutasi tampaknya lebih menular dan kemungkinan akan menyebabkan tingkat rawat inap dan kematian yang lebih tinggi tahun depan.

Di Inggris Raya, Perdana Menteri Johnson memberlakukan pembatasan yang lebih ketat di sebagian besar wilayah Inggris saat pihak berwenang mencoba mengendalikan varian virus baru yang menyebar dengan cepat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Sumber : bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper