Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 14,58 poin atau 0,24 persen ke level 6.008,70. Indeks dibuka menguat tajam 1 persen sebelum terjungkal turun 2 persen di sesi pertama.
Berdasarkan data Bloomberg, sebanyak 173 saham menguat, 309 saham melemah, dan 227 saham stagnan. Secara sektoral, 6 sektor melemah sedangkan sisanya menguat. Sektor consumer, aneka industri, dan pertambangan menjadi pemberat indeks.
IHSG di awal perdagangan sempat terpantau naik tajam 66 poin atau 1,1 persen ke level 6.089,69. Indeks dibuka di level 6.061,85 lebih dan sempat menyentuh level 6.104,36. Namun, tidak berselang lama, IHSG tumbang, melorot 2 persen dan terjun ke bawah level 6.000.
Sebelumnya, IHSG diperkirakan bakal menguat pada perdagangan hari ini, ditopang sentimen reshuffle kabinet.Presiden Direktur Sucor Sekuritas Bernadus Wijaya mengatakan bahwa reshuffle kabinet membawa dampak positif bagi pasar karena hal ini menunjukkan respon pemerintah terhadap kinerja menteri-menterinya di tengah penanganan Covid-19.
“Efeknya akan sangat positif untuk mengembalikan kepercayaan investor akan pemerintah. Apalagi Menkes juga diganti,” ujar Bernadus kepada Bisnis, Selasa (22/12/2020).
Oleh karena itu, dia memperkirakan IHSG masih dapat menguat terbatas di penghujung tahun ini dengan target di level 6.150. Dia menambahkan saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) dan PT Media Nusantara Citra Tbk. ( MNCN) menarik untuk diakumulasi di sisa perdagangan tahun ini.
Senada, Direktur PT Anugrah Mega Investama Hans Kwee mengatakan bahwa pasar dibebankan oleh kabar varian Covid-19 baru yang tersebar di Inggris.
Pasar khawatir, vaksin baru yang telah didistribusikan tidak mampu melawan Covid-19, sehingga optimisme yang tersebar di pasar pada akhir tahun ini kian terkikis. Padahal, jumlah penyebaran Covid-19 varian sebelumnya saja belum berhasil ditekan.
“Beberapa negara pun sudah kembali menerapkan lockdown dan prospek ekonomi pun kembali tertekan. Investor tampaknya lebih memperhatikan sentimen itu,” ujar Hans Kwee kepada Bisnis.
Dia memprediksi di sisa perdagangan tahun ini, IHSG akan sulit untuk kembali ditarik ke atas seiring dengan sentimen window dressing sudah mulai pudar. IHSG diproyeksi berada di kisaran 6.000-6.100 tergantung dengan perkembangan keampuhan vaksin terhadap varian Covid-19 yang baru.
Hans Kwee juga menilai saham-saham BUMN mungkin akan menguat di akhir tahun ini, seperti PGAS, BMRI, BBNI, dan BBRI.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 14,58 poin atau 0,24 persen ke level 6.008,70
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berkutat di zona merah pada awal sesi kedua. Indeks terpantau melemah 0,44 persen di level 5.993,56.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak fluktuatif sepanjang sesi pertama. Sempat menguat 1 persen lalu anjlok 2 persen, IHSG ditutup melemah 045 persen ke level 5.996 di sesi pertama.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik menguat 0,14 persen ke level 6.031,88 menjelang penutupan perdagangan sesi pertama.
Indeks harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau melemah 0,79 persen ke level 5.976,81.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik ke zona merah, turun 1,6 persen ke level 5.926,68
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat 0,93 persen ke level 6.078,24
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak 0,64 persen di sesi prapembukaan.