Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Lesu, Laba Sky Energy (JSKY) Turun 38,91 Persen

Berdasarkan laporan keuangan kuartal III/2020, PT Sky Energy Indonesia Tbk. (JSKY) mencetak laba bersih sebesar Rp17,14 miliar. Posisi tersebut turun 38,91 persen dibandingkan catatan pada kuartal III/2019 saat JSKY meraup laba bersih Rp26,08 miliar.
Presiden Direktur PT Sky Energy Indonesia Tbk Jackson Tandiono (dari kanan), Direktur Hengky Loa, dan Direktur Naoki Ishikawa menyampaikan paparan pada Rapat Umum Pemegang Saham di Bogor, Jawa Barat, Jumat (29/6/2018)./JIBI-Rachman
Presiden Direktur PT Sky Energy Indonesia Tbk Jackson Tandiono (dari kanan), Direktur Hengky Loa, dan Direktur Naoki Ishikawa menyampaikan paparan pada Rapat Umum Pemegang Saham di Bogor, Jawa Barat, Jumat (29/6/2018)./JIBI-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA – PT Sky Energy Indonesia Tbk. (JSKY) mencatatkan penurunan laba bersih pada kuartal III/2020, seiring dengan penerimaan yang menurun sepanjang periode tersebut.

Berdasarkan laporan keuangan kuartal III/2020, perseroan mencetak laba bersih sebesar Rp17,14 miliar. Posisi tersebut turun 38,91 persen dibandingkan catatan pada kuartal III/2019 saat JSKY meraup laba bersih Rp26,08 miliar.

Penyebab utama penurunan itu adalah anjloknya penjualan baik secara domestik maupun ekspor. Kontribusi pendapatan dari penjualan domestik pada kuartal III/2020 tercatat sebesar Rp127,77 miliar, jauh di bawah perolehan kuartal III/2019 sebesar Rp255,61 miliar.

Penerimaan perusahaan dari ekspor juga anjlok cukup dalam. Perusahaan hanya mampu mencetak pendapatan Rp62,18 miliar berbanding torehan kuartal III/2019 senilai Rp102,11 miliar.

Dengan performa tersebut, perseroan membukukan laba kotor senilai Rp46,84 miliar, turun dari posisi untung Rp87,34 miliar pada kuartal I/2019. 

Dari sisi kewajiban, per akhir September, emiten yang bergerak di bidang pembangkit listrik itu tercatat memiliki liabilitas sebesar Rp282,05 miliar, turun 11,2 persen dibandingkan catatan kuartal III/2019 sebesar Rp317,63 miliar

Kewajiban ini terdiri dari liabilitas jangka panjang senilai Rp9,53 miliar dan jangka pendek senilai Rp272,51 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper