Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada sesi I seiring dengan dorongan saham-saham sektor properti.
Berdasarkan data Bloomberg, pada sesi I perdagangan Kamis (17/12/2020) IHSG ditutup di level 6.138,17 atau menguat 0,32 persen dibandingkan dengan posisi kemarin.
Indeks dibuka di level 6.133,09 dan bergerak di rentang 6.105,40 hingga 6.160,97 sepanjang sesi pertama. Adapun kemarin IHSG ditutup menguat 1,8 persen ke level 6.118,4.
Sebanyak 238 saham menguat, 198 saham melemah, dan 170 saham stagnan pada sesi pertama. Secara sektoral, sebanyak 7 sektor menguat dipimpin oleh sektor properti yang naik 3,68 persen. Adapun, sektor perkebunan terkoreksi paling dalam sebesar -0,66 persen.
Saham properti seperti ASRI naik 6,92 persen, APLN 6,05 persen, PPRO 5,36 persen, CTRA 5 persen, BSDE 4,78 persen, SMRA 3,68 persen, dan PWON 2,8 persen. Meningkatnya saham properti terjadi menjelang putusan suku bunga Bank Indonesia siang ini.
Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan bahwa IHSG akan bergerak di kisaran 5.901 hingga 6.123 menjelang rilis data perekonomian tingkat suku bunga pada hari ini yang disinyalir belum mengalami perubahan.
Baca Juga
Namun, selama rentang konsolidasi dapat digeser ke arah yang lebih baik maka IHSG masih berpotensi mengalami kenaikan dalam rentang yang cukup terbatas.
“Hari ini IHSG berpotensi bergerak pada zona hijau.,” tulis William melalui riset harian, Kamis (17/12/2020).
Sementara itu, Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang menyampaikan sehari menjelang pemberlakuan PSBB ketat atau terukur pada 18 Desember 2020 - 8 Januari 2021, aktivitas bisnis mulai terluka.
"Di tengah gegap-gempitanya penguatan cukup tajam IHSG, sehari menjelang diberlakukannya PSBB terukur ataupun PSBB ketat mulai memakan korban," paparnya, Kamis (17/12/2020).
Salah satunya adalah Bali dimana sudah ratusan ribu tiket dibatalkan senilai ratusan miliar rupiah. Hal ini berdampak kepada emiten penerbangan, yang tentunya diikuti pembatalan ribuan pemesanan kamar hotel, sehingga juga berdampak pada emiten properti.
"Itu baru Bali, bagaimana nasibnya daerah tujuan wisata lokal lainnya? Belum lagi dihitung berapa dampak ke perekonomian akibat akan diberlakukannya pemeriksaan Rapid Antigen terhadap orang yang ingin masuk ke DKI Jakarta atau orang Jakarta yang ingin kembali masuk setelah liburan," imbuhnya.
Dinas Perhubungan DKI Jakarta telah menetapkan kebijakan ihwal mobilitas orang keluar dan masuk wilayah DKI Jakarta dengan kewajiban menyertakan hasil tes PCR atau rapid antigen. Mulai tanggal 18 Desember 2020 hingga 8 Januari 2021, semuanya wajib disertakan rapid test antigen.
Belum lagi dampak atas pelarangan penyelenggaraan keramaian menjelang akhir tahun karena biasanya diwaktu-waktu itulah terjadi panen pendapatan bagi pengusaha airline, travel agen, bus wisata, perhotelan, restauran dan tempat wisata lokal lainya.
Edwin memprediksi IHSG pada hari ini bergerak di rentang 6,071 - 6,163, dengan rupiah di kiasaran Rp14,070 - Rp14,200.