Bisnis.com, JAKARTA - Emiten kontraktor PT Adhi Karya (Persero) Tbk. mengincar proyek-proyek konstruksi di bidang perkeretaapian di luar negeri sebagai strategi memperluas pasar.
Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson mengatakan pihaknya mendapat mandat dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mendalami bidang jasa konstruksi maupun konstruksi terintegrasi perkeretaapian di luar negeri.
“Perkeretaapian ini mungkin kalau gerbong sudah ada ekspor. Kami mungkin di jasa konstruksinya, kami mempersiapkan diri ke arah itu,” kata Entus dalam paparan publik daring, Selasa (15/12/2020).
Entus mengatakan bahwa seluruh perusahaan pelat merah memang tengah didorong oleh Kementerian BUMN untuk melebarkan sayap ke luar negeri.
Agar tidak saling menimpa satu sama lain antar-BUMN Karya, ADHI pun diamanatkan untuk fokus pada bidang perkeretaapian. Sembari mengincar proyek-proyek yang potensial, Entus mengatakan saat ini pihaknya terus mendalami kompetensi di bidang perkeretaapian.
“ADHI ke luar negeri ini lebih spesifik rencananya ke arah jasa konstruksi perkeretaapian,” tutur Entus.
Di dalam negeri, Adhi Karya tengah menggarap proyek LRT Jabodebek yang terdiri dari Line 1 Cawang-Cibubur, Line 2 Cawang-Kuningan-Dukuh Atas, Line 3 Cawang-Bekasi Timur, dan Depo Bekasi Timur. Total kontrak pengerjaan LRT Jabodebek itu tercatat senilai Rp23,3 triliun.
Sampai saat ini, ADHI telah menyelesaikan pengerjaan 92,4 persen dari Line 1, 76,6 persen dari Line 2, 88,7 persen dari Line 3, serta pembebasan 100 persen lahan untuk Depo Bekasi Timur. Perseroan pun menargetkan proyek LRT Jabodebek ini akan selesai pada 2021.