Bisnis.com, JAKARTA - Kedatangan vaksin Covid-19 buatan Sinovac diperkirakan bakal menjadi momentum bagi perbaikan kinerja emiten di sektor yang sejak Maret 2020 terhuyung akibat pandemi Covid-19.
Vaksin Covid-19 tersebut didatangkan sebanyak 1,2 juta dosis pada Minggu malam (6/7/2020). Distribusi akan dilakukan setelah mendapat lampu hijau dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Sentimen vaksin membuat pasar saham menjadi gegap gempita. Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup menguat 120,28 poin atau 2,07 persen ke level 5.930,75. Posisi IHSG hari ini merupakan yang tertinggi sejak 20 Februari 2020.
Analis RHB Sekuritas Michael W Setjoadi menjelaskan banyak sektor yang akan mendapat benefit dari sentimen vaksin dan berpotensi mendongkrak kinerja emiten secara fundamental. Dia menggambarkan, sektor yang berpotensi bangkit antara lain rumah sakit.
Di samping itu, saham sektoral yang akan membaik secara fundamental ketika vaksin terdistribusi seperti konstruksi, transportasi, operator mal, bioskop, hingga jaringan ritel.
Secara khusus, Michael menilai secara fundamental sentimen vaksin Covid-19 tidak dapat menguatkan fundamental emiten farmasi seperti PT Kimia Farma Tbk. dan PT Indofarma Tbk.
“Penjualan memang bisa besar terjadi di KAEF dan INAF, tetapi tentu margin akan tipis dan mungkin saja ada kemungkinan dua perusahaan pelat merah itu dituntut untuk pro-bono, kecuali emiten itu bertindak sebagai produsen bukan hanya sebagai distributor, impact akan jauh lebih besar,” papar Michael kepada Bisnis, Senin (7/12/2020).
Perdagangan hari ini, saham-saham farmasi memang naik gila-gilaan. Saham KAEF naik 24,79 persen sedangkan saham INAF melesat 24,78 persen. Saham PT Pyridam Farma Tbk. bahkan naik lebih tinggi dari dua saham BUMN ; mencetak kenaikan 25 persen.