Bisnis.com, JAKARTA — PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) akhirnya membocorkan rencana linimasa penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) anak usahanya PT Dayamitra Telekomunikasi alias Mitratel.
VP Investor Relations Telkom Andi Setiawan mengatakan saat ini perseroan masih melakukan persiapan secara komprehensif terkait rencana melepas Mitratel untuk menjadi perusahaan terbuka.
Dia menyebut linimasa aksi korporasi tersebut diperkirakan dalam rentang 12—18 bulan mendatang, tapi tetap akan menyesuaikan terhadap perkembangan bisnis serta pasar modal.
“Kami belum dapat menginformasikan secara detail rencana ini. Timeline rencana ini kami perkirakan sekitar 12—18 bulan mendatang dan tentunya tergantung juga kepada perkembangan bisnis dan pasar modal,” ujar Andi kepada Bisnis, Kamis (3/12/2020)
Sebelumnya, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirdjoatmojo mengatakan akan ada 3 aksi korporasi besar yang dilakukan perusahaan pelat merah pada tahun depan.
"Untuk tahun depan ada 2 sampai 3 aksi korporasi besar," katanya dalam webinar BUMN yang digelar Rabu (2/12/2020).
Baca Juga
Pria yang akrab disapa Tiko tersebut mengatakan salah satunya adalah Mitratel. Kemudian sisa dua lainnya yakni konsolidasi ultra mikro di bawah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. serta merger bank syariah BUMN.
Terpisah, Direktur BNI Sekuritas Reza Benito Zahar mengungkapkan bahwa sekuritas telah mengantongi sejumlah mandat dalam pipeline untuk 2021 mendatang, di antanya dua proses IPO.
Reza menyebut ada dua perusahaan menggandeng BNI Sekuritas untuk melantai di bursa. Adapun kedua perusahaan itu masing-masing berasa dari perusahaan di sektor telekomunikasi dan sektor energi, yang mana satu di antaranya merupakan pelat merah.
“IPO sektor telco dan power […] anak BUMN & swasta,” ujarnya kepada Bisnis, belum lama ini.