Bisnis.com, JAKARTA – Bursa India kesulitan mempertahankan catatan positifnya seiring dengan sikap investor yang memantau outlook guna mendapatkan keuntungan maksimal.
Berdasarkan laporan dari Bloomberg pada Rabu (2/12/2020), indeks S&P BSE Sensex terpantau turun 0,4 persen ke posisi 44.500,63 hingga pukul 10.14 waktu Mumbai, India.
Sementara itu, indeks Nifty 50 juga terpantau turun sebesar 0,2 persen. Sebanyak 12 dari 19 indeks subsektor yang dikumpulkan oleh BSE Ltd mengalami koreksi yang mayoritas dimotori oleh pergerakan perusahaan properti.
Analis GCL Securities Ravi Singhal merekomendasikan investor untuk membeli di tengah kondisi pelemahan ini. Hal ini didukung oleh tingkat suku bunga yang rendah serta likuiditas global yang masih mencukupi.
"Level yang lebih tinggi akan membuat para investor mencatatkan keuntungan," ujarnya.
Sementara itu, total pembelian bersih di bursa India hingga 27 November tercatat sebesar US$16,11 miliar. Angka tersebut merupakan jumlah tertinggi sejak 2014 lalu.
Baca Juga
Aksi borong tersebut disebabkan oleh membanjirnya investor ke pasar India untuk mencari keuntungan. Sementara, relative strength index (RSI) bursa Sensex dan Nifty 50 berada di level 70, yang menurut sejumlah analis telah masuk area overbought.