Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan terkoreksi pada perdagangan Kamis (3/12/2020) karena sudah mencapai titik jenuh setelah menguat dalam beberapa hari terakhir.
Kepala Riset Reliance Sekuritas Lanjar Nafi menjelaskan secara teknikal IHSG mampu menembus level resistance 5.800 dengan pergerakan yang cukup optimis setelah berhasil menguat di atas MA20 dan lower bollinger bands.
Sementara itu, indikator stochastic terkonsolidasi pada area yang cukup tinggi setelah membentuk pola dead-cros pada area jenuh beli. Indikator Money Flow Index terlihat cukup tinggi namun peluang bergerak fluktuatif menguat masih terlihat.
“Sehingga pergerakan IHSG selanjutnya berpotensi jenuh dan bertahan dilevel psikologis 5.800 sebagai support konfirmasi pembalikan arah dengan support resistance 5.738–5.850,” tulis Lanjar dalam riset harian, Rabu (2/11/2020).
Pada akhir perdagangan Rabu (2/12/2020), IHSG menguat 1,56 persen atau 89,24 poin menjadi 5.813,98.
Penguatan dipimpin oleh sektor pertambangan sebesar 2,66 persen, aneka industri 2,63 persen, dan infrastruktur 2,12 persen.
Baca Juga
Lanjar menyebut optimisme investor terkait dengan prospek harga komoditas tambang logam pada 2021 terutama terkait dengan pengembanagn baterai.
Selain itu, data indeks manufaktur atau Purchasing Managers’ Index dan inflasi di Indonesia juga cukup baik sehingga menjadi sentimen positif terhadap pergerakan indeks sejak awal pekan ini.
Lanjar pun merekomendasikan saham-saham ACES, BSDE, CTRA, JSMR, TOTL, dan UNVR untuk dicermati pada Kamis (2/12/2020).