Bisnis.com, JAKARTA - Rilis data inflasi dan Indeks Manufaktur Indonesia yang membaik signifikan pada November 2020 menjadi katalis positif bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Selasa (1/12/2020).
Hingga akhir sesi I pukul 11.30 WIB, IHSG naik 0,87 persen atau 49,05 poin menjadi 5.661,47. Sepanjang hari ini, indeks bergerak di rentang 5.594,27 - 5.736,32.
Saham-saham kecil-menengah memimpin daftar top gainers seperti GMFI dan TGRA yang naik masing-masing 17,35 persen dan 9,17 persen.
Selanjutnya, saham ELSA naik 8,16 persen, PPRO naik 6,52 persen, dan GIAA naik 5,29 persen.
Namun demikian, pada pukul 10.52 WIB, IHSG sempat berbalik koreksi 0,11 persen atau turun 5,96 poin menuju 5.606,46. Terpantau 179 saham naik, 264 saham koreksi, dan 146 saham stagnan.
Pembalikan IHSG terjadi setelah adanya informasi sekitar pukul 10.20 WIB, bahwa Gubernur DKI Anies Baswedan mengumumkan dirinya positif Covid-19.
Baca Juga
Anies Baswedan mengonfirmasi bahwa dirinya dinyatakan positif terpapar virus Covid-19. Meski dikonfirmasi positif, Anies akan tetap bekerja memimpin rapat-rapat virtual dan melakukan isolasi mandiri.
Dari sisi fundamental ekonomi, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indeks Harga Konsumen (IHK) November mengalami inflasi, melanjutkan tren inflasi pada bulan sebelumnya.
Inflasi November tercatat sebesar 0,28 persen (month to month/mtm) dan 1,59 persen (year on year/yoy). Adapun secara tahun kalender, inflasi mencapai 1,23 persen (year to date/ytd).
Sementara itu, IHS Markit melansir Purchasing Managers’ Index™ (PMI™) Manufaktur Indonesia periode November yang sudah berada di level 50,6 atau naik hampir tiga poin dari 47,8 dari periode Oktober.
Menggeliatnya kembali PMI November didorong oleh kenaikan pada rekor tertinggi produksi untuk pertama kalinya dalam tiga bulan meski pertumbuhannya hanya pada kisaran marginal karena melihat kapasitas operasi yang tetap surplus.
Kembali bergeliatnya indeks manufaktur tentunya menjadi sentimen positif bagi IHSG yang sempat mengalami tekanan hebat akibat aksi jual investor asing.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks komposit terpantau parkir di level 5.612,41 pada penutupan perdagangan terakhir di November 2020, Senin (30/11/2020). Indeks terkoreksi 2,96 persen seiring aksi jual bersih asing yang mencapai Rp3,27 triliun.
Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher mengatakan IHSG ditutup melemah seiring penguatan sepekan terakhir sudah memasuki area jenuh beli sehingga terjadi koreksi. Di sisi lain, ada kekhawatiran akan meningkatnya kasus Covid-19.
Dia memproyeksikan indeks komposit akan kembali melemah pada perdagangan Selasa ini. mengalami pelemahan lanjutan dalam jangka pendek. Pun, koreksi IHSG diperkirakan masih berlanjut dalam jangka pendek.
“Investor akan mencermati beberapa data perekonomian antara lain data manufaktur dan data inflasi. Selain itu, investor perlu mencermati kenaikan angka kasus Covid-19. Namun diperkirakan pelemahan ini hanya bersifat sementara,” jelas Dennies dalam riset hariannya, seperti dikutip Bisnis, Selasa (1/12/2020).