Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan terkoreksi pada awal perdagangan pagi ini, Senin (30/11/2020) setelah beberapa saat berada di zona hijau.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG turun tipis 0,04 persen menjadi 5.780 pada pukul 09.07 WIB, Senin (30/11/2020). Beberapa saat setelah perdagangan dibuka, indeks sempat menyentuh level tertingginya pada 5.798.
Sebanyak 210 saham menguat, 97 saham melemah, dan 188 saham diperdagangkan stagnan. Tercatat kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia senilai Rp6.744,72 triliun.
Pelemahan IHSG terjadi seiring dengan aksi profit taking investor asing. Net sell asing hingga pukul 09.19 WIB mencapai Rp298,18 miliar.
Sejumlah saham yang menjadi sasaran jual utama ialah emiten berkapitalisasi jumbo, seperti TLKM (net sell Rp55,2 miliar), BBRI (Rp29,6 miliar), ICBP (Rp26,8 miliar), dan BBCA (Rp25,4 miliar).
Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan berdasarkan indikator MACD, stochastic ,maupun RSI masih menunjukkan sinyal positif. Di sisi lain, terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi bullish continuation pada pergerakan IHSG.
Baca Juga
“Sehingga IHSG berpeluang menuju ke resistance terdekat,” ujarnya dalam riset yang dikutip Bisnis, Senin (30/11/2020).
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mengatakan IHSG berpotensi melanjutkan penguatan pada pekan ini.
Dia menyebut pergerakan IHSG akhir pekan lalu menguat seiring optimisme akan pemulihan ekonomi pada akhir 2020. Investor menurutnya masih fokus kepada perkembangan vaksin covid-19 dan angka kasus baru.
Dennies memprediksi IHSG menguat pada sesi Senin (30/11/2020). Secara teknikal, pergerakan indeks saat ini masih dalam tren menguat.
“Namun perlu diwaspadai adanya potensi koreksi jangka pendek. Pergerakan masih didorong optimisme pemulihan ekonomi pada akhir tahun dan dari dalam negeri masih minim sentimen perekonomian,”paparnya.