Bisnis.com, JAKARTA - Setelah melewati tekanan yang panjang akibat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sebagai imbas wabah corona, Indeks Harga Konsumen (IHK) pada November 2020 diperkirakan meningkat.
Berdasarkan survei pemantauan harga pada minggu ke-IV November 2020 yang dilakukan Bank Indonesia, IHK pada November 2020 akan kembali mengalami inflasi, yaitu sebesar 0,25 persen month-to-month (mtm).
“Perkiraan inflasi November 2020 secara tahun kalender sebesar 1,21 persen ytd dan secara tahunan sebesar 1,57 persen yoy,” kata Kepala Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko, pekan lalu.
Dia memperkirakan penyumbang utama inflasi yaitu daging ayam ras sebesar 0,10 persen mtm, telur ayam ras sebesar 0,05 persen mtm, bawang merah, cabai merah, cabai rawit, dan minyak goreng masing-masing sebesar 0,02 persen mtm.
Sedangkan komoditas yang menyumbang deflasi seperti emas perhiasan sebesar -0,02 persen mtm dan tarif angkutan udara sebesar -0,01 persen mtm.