Bisnis.com, JAKARTA – Pertumbuhan pengguna dan transaksi reksa dana di platform daring tak lepas dari inovasi berupa kemudahan transaksi yang dicetuskan oleh masing-masing Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD).
Chief Executive Officer PT Bibit Tumbuh Bersama (Bibit) Sigit Kouwagam mengatakan kondisi yang tidak menentu akibat Covid-19 akan tetap menjadi sentimen penekan industri reksa dana.
“Tapi, hal ini ditopang oleh tersedianya solusi investasi secara digital yang tidak memerlukan orang untuk membuka rekening atau bertransaksi secara fisik yang sangat berisiko dalam situasi pandemi ini,” tutur Sigit kepada Bisnis baru-baru ini.
Disebutkannya, kemudahan menggunakan aplikasi dan transaksi reksa dana secara digital pada aplikasi Bibit secara khusus, menjadi faktor utama peningkatan transaksi selama masa pandemi.
Dampak dari Covid-19 pada 2020 dalam hal keuangan saat ini adalah meningkatnya awareness masyarakat tentang pentingnya dana darurat dan investasi. Selain itu peningkatan transaksi reksa dana di Bibit juga disebabkan oleh preferensi orang untuk bisa berinvestasi secara digital.
Sigit menuturkan bahwa demografi pengguna aplikasi Bibit didominasi oleh kaum millenial. Mayoritas pengguna melakukan diversifikasi produk investasinya menggunakan teknologi robo-advisor kepunyaan Bibit untuk membangun portofolio investasi reksa dana.
Baca Juga
Sehingga, pengguna aplikasi Bibit bisa langsung memiliki 3 jenis reksadana baik pasar uang, obligasi, dan saham sesuai dengan profil risiko mereka masing-masing bila mengikuti saran teknologi robo-advisor.
Menurutnya, strategi investasi setiap investor akan berbeda-beda tergantung dari profil risiko, tujuan investasi, dan kondisi keuangan masing-masing investor. Dengan demikian, pihaknya menyediakan fasilitas robo-advisor untuk sekedar tahu alokasi instrumen reksa dana yang cocok untuk investor sesuai profil resiko.
“Selain itu, investor juga bisa fokus dengan strategi menabung rutin tiap bulan setiap habis gajian untuk mencapai goals mereka,” sambungnya.
Meningkatnya literasi keuangan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya dana darurat dan investasi dianggap akan terus terjadi. Setelah pandemi dan ketika ekonomi mulai kembali pulih, Bibit juga berharap tren berinvestasi secara digital akan terus berkembang pesat.
Untuk tahun depan, Sigit menjelaskan fokus Bibit masih sama seperti tahun sebelumnya yakni mendengarkan kebutuhan pengguna dan mengembangkan inovasi-inovasi yang akan membantu untuk makin mudah dan optimal dalam berinvestasi.
Dia mengatakan strategi investasi setiap investor pasti akan berbeda-beda tergantung dari profil risiko, tujuan investasi, dan kondisi keuangan masing-masing investor.
Sehingga, pihaknya selalu menyarankan untuk fokus kepada strategi investasi tersebut dalam menempatkan dana. Selain itu, investor bisa fokus dengan strategi menabung rutin setiap bulan untuk mencapai tujuan investasi.