Bisnis.com, JAKARTA — Pembagian dividen kerap menjadi salah satu pertimbangan investor dalam memilih saham untuk portofolionya. Lantas, apa saja yang mesti diperhatikan ketika mencari saham dengan dividen yang menggoda?
Kepala Riset Praus Capital Alfred Nainggolan mengatakan setidaknya ada tiga hal yang patut dicermati oleh investor dalam memilih saham yang getol bagi-bagi keuntungan pada pemegang sahamnya.
Pertama, hal yang paling dasar dalam mencari emiten dengan dividen yang menarik adalah besaran yield dividen saham tersebut. Sebab, meski dividen payout ratio suatu emiten sangat tinggi, belum tentu yield-nya juga tinggi.
“Jadi, yang utama diperhatikan yield-nya,” ujar Alfred kepada Bisnis, Jumat (27/11/2020)
Selanjutnya, hal kedua yang harus dicermati adalah pertumbuhan earning per share (EPS) saham tersebut. Alfred mengatakan hal ini akan memengaruhi potensi kehadiran dividen untuk masa mendatang.
“Ketika pertumbuhannya tinggi, kita bisa mengasumsikan secara ke depan akan tumbuh cukup bagus juga,” imbuhnya.
Terakhir adalah ketahanan bisnis emiten tersebut di tengah kondisi pasar yang dinamis. Faktor ini menjadi pendukung faktor kedua untuk mengukur konsistensi emiten dalam membagikan dividen setiap tahunnya.
Alfred mencontohkan sektor barang konsumsi yang cenderung tahan banting di tengah kontraksi ekonomi akibat pandemi yang terjadi tahun ini. Di saat sektor lain tertatih, sektor barang konsumsi mampu terus membukukan laba sehingga tetap bisa menebar dividen.
“Kalau dia senang dengan emiten yang sering bagi dividen harus cari yang resiliency bisnisnya kuat ya, kalaupun dia turun cepat recovery-nya,” kata dia.
Adapun, dalam merekomendasikan saham dengan potensi dividen yang menarik, Alfred memfavoritkan dua sektor yakni sektor pertambangan dan sektor barang konsumsi, dengan emiten pilihan PTBA, ITMG, dan INDF.
Dia menjelaskan, PTBA dan ITMG tercatat sebagai emiten yang rutin membagikan dividen dengan besaran cukup signifikan. Terbukti, keduanya juga merupakan anggota konstituen indeks IDXHIDIV20 (High Dividend).
“Tahun kemarin saja di atas 10 persen. Apalagi kita masuk era suku bunga rendah jadi dengan pertimbangan yield tadi ya cukup menarik. Apalagi untuk investor konservatif, artinya yang mengharapkan return di atas deposito,” jelasnya.
Sementara untuk INDF, Alfred menilai produsen berbagai produk pangan tersebut memiliki price to earning (PE) ratio yang rendah dan dikenal sebagai emiten dengan dividend payout ratio yang tinggi sehingga potensi yield dividennya juga tinggi.
Pun, seperti PTBA dan ITMG, INDF juga merupakan penghuni indeks High Dividend.
Alfred menilai, indeks IDXHIDIV20 dapat menjadi acuan investor untuk memilih saham-saham yang menarik secara dividen.
Pasalnya, meski ada di antaranya yang berasal dari sektor yang rentan tekanan di tahun ini, hampir seluruhnya berpotensi tetap menebar dividen untuk keuntungan tahun buku 2020.
Apalagi kebutuhan ekspansi mayoritas emiten cenderung minim sehingga laba yang ada diperkirakan akan mengalir ke para pemegang saham sebagai dividen.
"Rasa rasa payout ratio-nya akan dipertahankan, paling nominalnya yang mengecil karena keuntungan mereka kan turun atau malah payout ratio-nya naik supaya nominalnya enggak terlalu kecil," kata Alfred.