Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perusahaan Pengelola Restoran KFC Tekor, Rugi Rp283 Miliar

Dalam laporan keuangan per 30 September 2020, manajemen Fast Food Indonesia menuliskan total pendapatan mencapai Rp3,58 triliun, turun 39,79 persen dari sebelumnya Rp5,01 triliun.
Pelanggan menikmati makan siang di salah satu gerai Kentucky di Makassar, Sulsel, Selasa (28/4). PT Fast Food Indonesia Tbk. (FAST) sebagai pemegang merek Kentucky Fried Chicken (KFC). /Bisnis.com
Pelanggan menikmati makan siang di salah satu gerai Kentucky di Makassar, Sulsel, Selasa (28/4). PT Fast Food Indonesia Tbk. (FAST) sebagai pemegang merek Kentucky Fried Chicken (KFC). /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Penjualan PT Fast Food Indonesia Tbk. (FAST), sebagai perusahaan pengelola restoran KFC, cenderung menurun di tengah pandemi Covid-19.

Dalam laporan keuangan per 30 September 2020, manajemen Fast Food Indonesia menuliskan total pendapatan mencapai Rp3,58 triliun. Namun, nilai itu turun 39,79 persen year on year (yoy) dari sebelumnya Rp5,01 triliun per September 2019.

Perusahaan dikelola dan diklasifikasikan aktivitas usahanya secara geografis yang terdiri dari Restaurant Support Center (“RSC”) Jakarta, Medan, Batam, Makassar, Bandung, Semarang, Surabaya, Bali, Palembang dan Balikpapan.

Divisi usaha yang disajikan terpisah dalam pelaporan informasi segmen operasi adalah RSC Jakarta, RSC Medan, RSC Makassar, RSC Palembang dan RSC Bandung.

RSC Jakarta berkontribusi terhadap pendapatan paling besar, yakni sejumlah Rp1,27 triliun. Selanjutnya, RSC Makassar berkontribusi kedua terbesar, yaitu Rp417,35 miliar.

Di tengah penurunan pendapatan, perusahaan juga memangkas beban pokok penjualan menjadi Rp1,45 triliun dari sebelumnya Rp1,87 triliun. Namun, laba bruto masih menyusut menjadi Rp2,13 triliun per September 2020 dibandingkan Rp3,14 triliun per September 2019.

Fast Food Indonesia pun membukukan rugi periode berjalan sebesar Rp298,33 miliar per kuartal III/2020. Nilai itu berbalik dari laba periode berjalan senilai Rp175,69 miliar per September 2019.

Total rugi komprehensif periode berjalan FAST senilai Rp283,25 miliar per September 2020. Nilai itu berbalik dari sebelumnya pembukuan penghasilan komprehensif periode berjalan Rp124,44 miliar.

FAST pun menggunakan kas neto untuk investasi sebesar Rp226,13 miliar, turun dari sebelumnya Rp296,07 miliar. Kas dan setara kas pada akhir periode per September 2020 sebesar Rp547,19 miliar, turun dari sebelumnya Rp752,05 miliar.

Total liabilitas FAST mencapai Rp2,14 triliun, naik dari akhir 2019 sebesar Rp1,74 triliun. Liabilitas jangka pendek per September 2020 senilai Rp1,05 triliun, sedangkan liabilitas jangka panjang Rp1,08 triliun.

Ekuitas perusahaan mencapai Rp1,37 triliun, menurun dari sebelumnya Rp1,66 triliun. Total aset FAST per September 2020 mencapai Rp3,51 triliun, naik dari Rp3,4 triliun pada akhir 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper