Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Diversifikasi Bisnis Menteng Heritage (HRME) Tahan Tekanan Covid-19

Direktur Utama Menteng Heritage Christofer Wibisono mengatakan kontribusi lini bisnis pelayaran milik perseroan melalui PT Global Samudra Nusantara (GSN) meningkat secara tahunan hingga akhir kuartal III/2020.
The Hermitage, hotel yang dikelola PT Menteng Heritage Realty Tbk./hrme.co.id
The Hermitage, hotel yang dikelola PT Menteng Heritage Realty Tbk./hrme.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - Diversifikasi bisnis yang dimiliki emiten perhotelan PT Menteng Heritage Realty Tbk. menjadi juru selamat ketika sektor pariwisata tertekan dampak pandemi Covid-19.

Direktur Utama Menteng Heritage Christofer Wibisono mengatakan kontribusi lini bisnis pelayaran milik perseroan melalui PT Global Samudra Nusantara (GSN) meningkat secara tahunan hingga akhir kuartal III/2020.

“Strategi kami untuk melakukan investasi di perusahaan yang sedikit terdiversifikasi [di sektor pelayaran] membantu menahan dampak dari bidang pariwisata yang terdampak pandemi,” kata Christofer dalam paparan publik, Jumat (27/11/2020).

Adapun, HRME mengakuisisi PT Global Samudra Nusantara pada 2019 menggunakan 51,69 persen dana yang didapatkan dari penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) pada 2019. Kala itu, HRME mengantongi dana segar senilai Rp125,13 miliar dari IPO.

Berdasarkan laporan emiten dengan sandi saham HRME tersebut, kontribusi PT Global Samudra Indonesia per 30 September 2020 meningkat 65,21 persen menjadi 38 persen terhadap total pendapatan dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 23 persen.

Namun dari sisi nilai, pendapatan PT GSN turun 27,9 persen secara tahunan menjadi Rp13,44 miliar dari sebelumnya Rp18,66 miliar.

Untuk pendapatan dari bisnis perhotelan, hotel The Hermitage berkontribusi sebesar 39 persen terhadap total pendapatan dan Pomelotel Hotel sebesar 23 persen.

Kontribusi hotel The Hermitage turun paling tajam dari posisi pada akhir kuartal III/2019 sebesar 57 persen karena adanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di DKI Jakarta yang membuat operasional hotel dihentikan.

Dalam laporan keuangan per 30 September 2020, HRME membukukan penurunan pendapatan sebesar 56 persen secara tahunan menjadi Rp35,45 miliar dari sebelumnya Rp80,58 miliar. Rugi bersih perseroan pun membengkak menjadi Rp23,88 miliar dari sebelumnya rugi Rp3,77 miliar.

Di lantai bursa, saham HRME turun 5,97 persen menjadi Rp63 per saham pada pukul 12.32 WIB, Jumat (27/11/2020). Sejak awal tahun, HRME anjlok 72,61 persen dengan kapitalisasi pasar Rp375,40 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper