Bisnis.com, JAKARTA - Pelan tapi pasti, PT Adhi Karya (Persero) Tbk. mulai mendekati target kinerja seiring dengan perolehan kontrak baru menjelang akhir tahun. Sejalan tren positif tersebut, harga saham Adhi Karya juga turut melonjak.
Pada perdagangan kemarin, Rabu (26/11/2020), saham Adhi Karya turun 0,47 persen ke posisi 1.070. Namun, dalam sepekan terakhir harga saham berkode ADHI sudah naik 82,91 persen. KEnaikan tersebut lebih tinggi dari tiga badan usaha milik negara (BUMN) karya lain, yaitu Waskita Karya, Wijaya Karya, dan PT PP.
Adhi Karya melaporkan hingga Oktober 2020 telah mengumpulkan kontrak baru sebanyak Rp7,5 triliun. Di akhir November 2020, Adhi Karya ketiban kontrak baru segede gaban. Perseroan meraup kontrak baru Rp8,7 triliun dari dua proyek jalan tol sehingga total kontrak baru mencapai Rp16,8 triliun.
Dua hari lalu, ADHI mendapatkan kontrak baru senilai Rp922 miliar dari paket pembangunan jalan tol Serang - Panimbang seksi III ruas Cileles - Panimbang. Jumlah tersebut setara 22,5 persen dari total nilai proyek sebesar Rp4,1 triliun.
Selang sehari, ADHI kembali mendapat kontrak sebesar Rp7,8 triliun untuk proyek jalan tol Solo - Yogyakarta - NYIA - Kulonprogo, salah satu proyek jalan tol yang turut diprakarsai oleh perseroan.
Corporate Secretary Adhi Karya Parwanto Noegroho menyampaikan perseroan telah menandatangani kontrak pembangunan jalan tol ruas Solo-Yogyakarta-Bandara NYIA Kulonprogo kemarin, Rabu (25/11/2020).
Baca Juga
“Dalam kontrak ini, ADHI mengerjakan dua paket pembangunan untuk Paket 1.1 Ruas Kartasura-Klaten sepanjang 22,3 kilometer dan Paket 2.2 Ruas Monjali-Gamping sepanjang 14 kilometer,” tulis Parwanto dalam keterangan resmi.
Dengan tambahan kontrak baru ini, ADHI mencatatkan total kontrak baru sejak awal tahun menjadi Rp16,8 triliun dan total order book Rp47,3 triliun. Pencapaian tersebut mencerminkan realisasi sebesar 67,2 persen - 62,2 persen dari target kontrak baru ADHI pada 2020 senilai 25 triliun - Rp27 triliun.
ADHI yakin target perolehan kontrak baru bisa tercapai. Pasalnya, secara siklus di akhir tahun banyak tender yang akan selesai dan ditutup dengan penandatanganan kontrak. Parwanto menyebut perseroan juga akan meneken kontrak baru setelah menerima penetapan pemenang dari beberapa proyek.