Bisnis.com, JAKARTA - Indeks saham pertambangan atau Jakmine berhasil menjadi satu-satunya indeks di Bursa Efek Indonesia yang mencatatkan kinerja secara year to date 2020 di zona hijau.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), sepanjang tahun berjalan 2020 indeks Jakmine menguat 0,92 persen, di saat indeks sektoral lainnya masih mencatatkan koreksi.
Bahkan, kinerja indeks Jakmine itu mengungguli kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG) yang secara year to date masih turun 11,55 persen, ataupun indeks LQ45 yang masih terkoreksi 12,77 persen.
Adapun, pada penutupan perdagangan Jumat (20/11/2020) indeks Jakmine berada di posisi 1.562,93, terkoreksi 1,18 persen atau 18,69 poin.
Di antara seluruh konstituen, sebanyak 11 saham berhasil menguat, 20 saham melemah, dan 16 saham lainnya tidak bergerak daripada posisi perdagangan sebelumnya.
Pelemahan kinerja indeks Jakmine kali ini berhasil dibatasi oleh penguatan ELSA yang berhasil naik 4,1 persen, diikuti ENRG yang naik 3,45 persen, dan IFSH yang naik 3,26 persen.
Sementara itu, pelemahan saham dipimpin oleh ARII yang turun 6,93 persen, INCO yang melemah 2,77 persen, dan BOSS yang terkoreksi 2,44 persen.