Bisnis.com, JAKARTA - Ustaz Yusuf Mansur kembali meramaikan dunia pasar modal dengan seruan untuk membeli saham emiten infrastruktur. Ajakan Ustaz Yusuf Mansur untuk memborong saham emiten infrastruktur seperti jalan tol bukan sekadar untuk jual beli alias trading.
Ustaz Yusuf Mansur mengatakan sudah saatnya rakyat Indonesia berpartisipasi langsung ke berbagai sektor pembangunan di Indonesia. Caranya dengan menjadi pemegang saham langsung.
Sebelumnya, Ustaz Yusuf Mansur juga sempat mengajak umat untuk membeli saham PT Bank BRI Syariah Tbk guna mendukung ekonomi syariah. Ustaz yang punya panggilan UYM ini juga sempat mengajak publik untuk membeli saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. beberapa waktu lalu.
“Banyak doa aja supaya makin mudah membeli saham-saham berbagai proyek di Indonesia. Masuk ramai-ramai dengan recehan. Bukan untuk jual beli saham. Tapi sebagai owner,” tulis Yusuf Mansur dalam unggahan di media sosial Instagram, Senin (16/11/2020).
Dia berharap, semakin banyak kaum cendekiawan, akademisi, politikus, dan figur publik untuk ikut berpartisipasi dalam gerakan berjamaah. Yusuf Mansur menilai, regulasi di pasar modal saat ini sudah cukup memberikan kemudahan dalam berinvestasi.
Dia berpesan, investasi tidak dilakukan sendiri karena gerakan kolektif tidak bisa dibangun dengan aksi individu. Yusuf Mansur juga mengimbau kalangan pemuda dan pemudi untuk mempelajari sektor keuangan dan ekonomi apapun latar belakangnya.
“Taruh perhatian di industri keuangan, gak ada ruginya,” tukas Yusuf Mansur.
Terlepas manjur atau tidak, pada perdagangan kemarin, Jumat (17/11/2020) saham badan usaha milik negara (BUMN) yang mengelola jalan tol naik signifikan. Saham PT Jasa Marga (Persero) Tbk .naik 4,84 persen ke level 4.330.
Saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk. bahkan naik lebih tinggi, yaitu 8,51 persen ke level 1.020. Waskita Karya merupakan induk dari Waskita Toll Road, perusahaan tol yang memiliki 16 konsesi jalan bebas hambatan.
Dari kalangan swasta, PT Nusantara Infrastructure Tbk. juga mencetak kenaikan harga saham sebesar 2,8 persen menjadi 110. Emiten berkode META ini mengelola jalan tol di Jakarta dan Makassar.