Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi konsolidasi melemah pada pekan depan seiring memudarnya efek kemenangan Joe Biden dan vaksin Covid-19. Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pekan depan akan menjadi salah satu perhatian investor.
Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengungkapkan lonjakan kasus Covid-19 di berbagai negara membuat pelaku pasar berhati-hati.
Pihaknya mencatat terjadi kenaikan kasus baru di Amerika Serikat hingga Eropa dan membuat sejumlah negara harus mengambil langkah penanggulangan. Kendati demikian, pekan lalu pasar tedorong hasil penelitian vaksin Covid-19. Salah satunya laporan dari perusahaan farmasi asal Amerikat Serikat dan Jerman terkait efektifitas dalam mencegah penyebaran virus.
Kemenangan Joe Biden dalam pemilihan presiden di Amerika Serikat juga mendorong optimisme akan dikucurkannya stimulus fiskal US$2,2 triliun. Kebijakan itu perlu dikeluarkan oleh pemerintah Negeri Paman Sam untuk membangkitkan kembalu ekonomi.
Dari dalam negeri, Hans menyebut rupiah sedikit melemah pada akhir pekan lalu. Kondisi itu terjadi setelah Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkap masih ada ruang penurunan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) dalam Rapat Kerja Komisi XI DPR.
“Saat ini Rapat Dewan Gubenur BI yang terdekat pada 19 November 2020 tetapi kami perkirakan BI akan mempertahankan suku bunga tidak berubah di angka 4 persen,” ujarnya melalui riset harian, Minggu (15/11/2020).
Baca Juga
Hans memperkirakan IHSG berpeluang konsolidasi melemah pada pekan depan. Hal itu seiring dengan memudarnya optimisme vaksin Covid-19, mulai turunnya efek kemenangan Biden, serta meningkatnya kasus Covid-19 di beberapa negara.
“Support IHSG ada di level 5.395 sampai 5.426 dan resistance 5.520 sampai 5.550,” tuturnya.