Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. dan dua anak usahanya kompak menguat di tengah pelemahan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada sesi pertama perdagangan hari ini, Jumat (13/11/2020). Saham BRI melesat seiring dengan rencana aksi korporasi untuk bersinergi dengan PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM).
Berdasarkan data Bloomberg, saham BRI naik 0,76 persen ke posisi 3.980 hingga sesi pertama perdagangan. Saham BBRI diperdagangkan sebanyak 146,54 juta lembar dengan nilai transaksi Rp587,99 miliar. Investor asing mencatat net buy sebanyak Rp83,35 miliar.
Setali tiga uang, saham PT Bank BRI Syariah Tbk. dan PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. juga mencetak penguatan. Saham BRIS naik 1,96 persen ke posisi 1.300 sedangkan saham AGRO melesat 7,14 persen ke level 420.
Saham BRIS diperdagangkan sebanyak 98,76 juta lembar dengan nilai transaksi Rp128,25 miliar. Investor asing mencetak net buy Rp3,94 miliar.
Sementara itu, saham AGRO diperdagangkan sebanyak 295,2 juta lembar dengan nilai transaksi Rp122,79 miliar. Investor asing mencetak net sell hampir Rp1 miliar.
Kenaikan saham BBRI, BRIS, dan AGRO terjadi di saat saham-saham di sektor keuangan justru tertekan. Indeks JAKFIN terpantau turun 0,34 persen hingga sesi pertama. Saham-saham bank papan atas menjadi pemimpin pelemahan indeks.
Baca Juga
Misal, saham PT Bank Central Asia Tbk. turun 1,17 persen ke level 31.725. Selain itu, saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. juga terkoreksi 1,21 persen.
Secara umum, IHSG mencetak penurunan 26,71 poin atau 0,49 persen ke level 5.431,89 pada sesi pertama perdagangan. Indeks dibuka di posisi 5.449,10 dan bergerak di rentang 5.427,63 hingga 5.460,94 sepanjang sesi pertama.
Total perdagangan saham mencapai 7,62 miliar lembar dengan nilai transaksi Rp4,73 triliun. Investor asing mencetak net sell Rp74,84 miliar di seluruh pasar.
Di sisi lain, kenaikan saham BBRI, BRIS, dan AGRO tidak terlepas dari rencana aksi korporasi yang disiapkan oleh BRI. Manajemen BRI sebelumnya mengatakan perseroan bakal menggelar aksi korporasi untuk mempertajam ekspansi di segmen ultramikro, segmen yang belum dikuasai BBRI.
Aksi korporasi itu belakangan disinyalir menjadi tahap konsolidasi antara BRI dengan Pegadaian dan PNM. Rencana penggabungan kekuatan tiga BUMN tersebut diharapkan dapat dieksekusi pada akhir tahun ini.