Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Asia ditutup dengan hasil variatif seiring dengan kekhawatiran pasar terhadap tersendatnya perekonomian global karena lonjakan kasus positif virus corona dan ketiadaan paket stimulus.
Dilansir dari Bloomberg pada Jumat (13/11/2020), indeks TOPIX Jepang dan S&P/ASX 200 Australia ditutup terkoreksi masing-masing 1,3 persen dan 0,2 persen. Koreksi juga terjadi pada indeks Shanghai Composite China yang turun 1 persen
Sementara itu, indeks KOSPI Korea Selatan berbalik menghijau dan menutup perdagangan pekan ini dengan penguatan 0,7 persen.
Perhatian pasar tertuju pada Presiden AS Donald Trump yang mundur dari pembicaraan paket stimulus dan menyerahkannya kepada Kongres untuk melanjutkan kembali negosiasi dengan Ketua DPR Nancy Pelosi.
Trump juga mengesahkan peraturan yang melarang AS untuk berinvestasi di perusahaan China yang dikendalikan oleh militer negara tersebut.
Sementara itu, tiga bank sentral utama dunia memperingatkan bahwa prospek vaksin Covid-19 tidak cukup untuk mengakhiri tantangan ekonomi yang diciptakan oleh pandemi.
Infeksi virus Corona dan pasien rawat inap meningkat di 49 negara bagian AS, dibandingkan dengan seminggu yang lalu, sedangkan jumlah kematian meningkat di 35 negara bagian.
Negara Bagian New York mencatat nyaris 10.000 kasus virus corona baru selama dua hari terakhir. Hal ini membuat Gubernur Andrew Cuomo mendesak orang-orang untuk tinggal di rumah.
"Pasar mengalami kelelahan setelah mencatat reli karena kami fokus pada tren Covid-19 jangka pendek yang mengganggu dan potensi beberapa bulan yang sulit," kata analis pasar global StoneX, Yousef Abbas, seperti dikutip Bloomberg.