Bisnis.com, JAKARTA – Emiten konsumer PT Diamond Food Indonesia Tbk. (DMDN) memproyeksikan penurunan pendapatan untuk kinerja hingga akhir 2020.
Direktur Diamond Food Indonesia Richard Purwadi mengatakan bahwa proyeksi pendapatan perseroan hingga Desember akan mengalami kontraksi sebesar 10 hingga 15 persen.
“Hal ini tak lepas dari pengaruh pandemi Covid-19 sendiri yang sangat memukul usaha di sektor food service terutama di kuartal kedua tahun ini,” ungkap Richard dalam paparan publik virtual perseroan, Selasa (10/11/2020).
Perseroan juga mengharapkan penjualan pada kuartal keempat pada tahun ini akan bertumbuh didukung oleh faktor momentum akhir tahun dan peningkatan penetrasi ke saluran modern trade.
Disebutkannya bahwa pendapatan dari bisnis horeka memang cukup tertekan selama pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar.
Sehingga, ekspansi ke saluran distribusi melalui penjualan daring juga adalah bagian dari persiapan untuk menopang pendapatan saat Covid-19 mereda dan ekonomi kembali menggeliat.
Di sisi lain, Direktur Utama Diamond Food Indonesia Chen Tsen Nan menambahkan bahwa berdasarkan segmentasi, produk yang banyak diminati konsumen berkaitan dengan kebutuhan dasar konsumen.
Beberapa produk yang diminati diantaranya seperti penyajian makanan (home-cooking) seperti susu segar dan susu UHT.
Sebagai informasi, DMND mencatatkan penurunan pendapatan 12 persen secara tahunan menjadi Rp4,45 triliun. Dari situ, laba bersih perseroan juga tergerus 35 persen secara year-on-year menjadi Rp165 miliar hingga September tahun ini.