Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Akhir Tahun, Adhi Karya (ADHI) Kejar Pendapatan Turnkey Rp5,7 Triliun

Direktur Keuangan Adhi Karya A. A. Gede Agung Dharmawan menyampaikan bahwa pendapatan turnkey itu akan didapatkan dari dua proyek besar yang tengah dikerjakan perseroan.
Pekerja beraktivitas di proyek yang dikerjakan PT Adhi Karya./JIBI-Nurul Hidayat
Pekerja beraktivitas di proyek yang dikerjakan PT Adhi Karya./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten kontraktor PT Adhi Karya (Persero) Tbk. menargetkan pendapatan turnkey sekitar Rp5,7 triliun bisa masuk ke dalam pembukuan perseroan pada akhir tahun ini.

Direktur Keuangan Adhi Karya A. A. Gede Agung Dharmawan menyampaikan bahwa pendapatan turnkey itu akan didapatkan dari dua proyek besar yang tengah dikerjakan perseroan.

Agung memperkirakan pendapatan turnkey dari pembangunan Jalan Tol Sigli - Banda Aceh (Sibanceh) sekitar Rp1,7 triliun dan LRT Jabodebek sekitar Rp2,7 triliun - Rp4 triliun bisa didapatkan sebelum 2020 berakhir.

“Kami ekspektasikan seksi 3 [jalan tol Sibanceh] akan selesai November ini dan kami akan ekspektasikan penerimaan kembali sekitar Rp1,7 triliun pada Desember,” kata Agung pekan lalu.

Lebih lanjut, emiten berkode saham ADHI tersebut telah menyelesaikan 56,5 persen proses pembangunan jalan tol Sibanceh. 

Dalam bagian proyek pembangunan jalan tol trans Sumatera ini, ADHI mendapat bagian mengerjakan 6 seksi jalan tol dengan nilai kontrak mencapai Rp7,7 triliun.

Adapun, Jalan Tol Sibanceh Seksi 4 sudah selesai dikerjakan 100 persen dan perseroan menerima pembayarannya pada September lalu senilai Rp1,4 triliun.

Dari proyek light rail transit (LRT) Jabodebek, ADHI menaksir bakal menerima pendapatan turnkey mencapai Rp4 triliun pada akhir tahun. 

Secara total sampai saat ini, ADHI sudah menerima pendapatan dari proyek LRT senilai Rp10,8 triliun di luar pajak.

“Sampai dengan Desember kami masih perkirakan ada pemasukan dari LRT ini paling tidak Rp2,7 triliun - Rp4 triliun. Ini yang kami targetkan,” tutur Agung.

Adapun, ADHI telah menandatangani kontrak adendum (Contract Addendum) dengan pihak terkait pada 6 Mei 2020 sehingga nilai total kontrak naik menjadi Rp23,3 triliun dari sebelumnya Rp22,8 triliun.

Selain itu, untuk depo LRT di Bekasi Timur juga akan diubah skema pembayarannya menjadi bersifat turnkey dari sebelumnya skema Availability Payment (AP).

“Kami akan menerima pembayarannya setelah proyek ini selesai seluruhnya dan perkiraan kami ditargetkan Juni 2021 kami sudah akan menyelesaikan seluruh sarana dan prasarana,” jelas Agung.

Pengerjaan LRT Jabodebek saat ini sudah masuk tahap pemasangan girder akhir. Secara konstruksi, lanjut Agung, sebenarnya pengerjaan LRT sudah selesai sejak pemasangan girder terakhir di Stasiun Dukuh Atas.

Namun, saat ini ADHI masih mengerjakan pemasangan prasarana berupa depo LRT di Bekasi Timur yang sebelumnya sempat terhambat pembebasan tanah dan kelengkapan signaling.

Agung menyampaikan bahwa line satu LRT jalur Cawang - Cibubur juga sudah dilakukan uji coba pada level Grade of Automation (GoA) nol yaitu kereta yang masih menggunakan masinis.

Untuk LRT ini nantinya akan dilakukan uji coba hingga level GoA 3 ketika kereta berjalan tanpa masinis.

Uji coba ini, kata Agung, tidak akan berhenti karena dilakukan secara berkelanjutan pada setiap line. 

Perseroan menargetkan uji coba tersebut akan selesai pada Juni 2021 ketika pengerjaan proyek secara fisik juga selesai.

“Namun akan dibutuhkan waktu antara 6 bulan sampai 9 bulan oleh pihak operator dalam hal ini PT Kereta Api Indonesia untuk uji coba. Nah kali ini adalah initial uji coba yang dilakukan KAI,” ujar Agung.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper