Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pilpres AS Masuk Tahap Lanjutan, Bursa Asia Ditutup Menguat

Berdasarkan data Bloomberg pada Rabu (4/11/2020), indeks Topix Jepang terpantau naik 1,2 persen disusul oleh indeks Kospi Korea Selatan yang menguat 0,6 persen
Bursa Asia/ Bloomberg.
Bursa Asia/ Bloomberg.

Bisnis.com, JAKARTA – Mayoritas bursa Asia ditutup di zona hijau di tengah tahapan penghitungan suara pemilihan presiden Amerika Serikat, antara petahana Donald Trump dan Joe Biden.

Berdasarkan data Bloomberg pada Rabu (4/11/2020), indeks Topix Jepang terpantau naik 1,2 persen disusul oleh indeks Kospi Korea Selatan yang menguat 0,6 persen

Sementara itu di Hong Kong, indeks Hang Seng juga terpantau naik 0,33 persen. Tren serupa juga diikuti oleh indeks Shanghai Composite China yang naik tipis 0,19 persen. Penurunan terjadi pada indeks S&P/ASX 200 Australia yang mengalami koreksi tipis 0,07 persen.

Proses pemilihan umum di AS tengah memasuki tahap penghitungan suara. Kandidat presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden, unggul di negara-negara bagian dengan basis pendukung partainya di kawasan Timur AS.

Sementara itu, calon petahana Donald Trump mengungguli Biden pada negara-negara bagian AS yang merupakan basis pendukung Partai Republikan di wilayah Selatan dan Barat Tengah AS.

Trump juga meraup suara di negara bagian Florida, yang menjadi kunci kemenangannya pada pilpres empat tahun lalu sekaligus memupus harapan Biden untuk mengakhiri pemilihan ini dengan kemenangan besar.

Meski demikian, Biden tetap optimistis dirinya akan memenangkan pemilihan presiden ini. Ia mengingatkan kepada para pendukungnya pada Rabu pagi waktu setempat bahwa penghitungan suara akan membutuhkan waktu.

Di sisi lain, melalui akun Twitter-nya, Trump menyatakan dirinya unggul dalam pemilihan kali ini dan menuding Partai Demokrat melakukan kecurangan.

“Harapan akan hasil pemilu AS yang cepat rampung kini telah digantikan oleh sentimen proses penghitungan suara yang berjalan lama, tidak hanya untuk pemilihan presiden, tetapi juga senat. Volatilitas harga masih akan berlanjut dalam waktu dekat, setidaknya hingga ada kejelasan terkait hasil pemilu,” jelas Ian Lyngen, analis BMO Capital Markets.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper