Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Telkom (TLKM) Jadi Incaran Asing, Dapat Berkah Omnibus Law

Euforia pengesahan Undang Undang Cipta Kerja memberikan katalis positif bagi saham TLKM.
Direktur Utama PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. Ririek Adriansyah menyapa wartawan seusai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Jumat (19/6/2020). Bisnis/Abdullah Azzam
Direktur Utama PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. Ririek Adriansyah menyapa wartawan seusai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Jumat (19/6/2020). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) atau Telkom menjadi salah satu saham paling diburu oleh investor asing pada sesi perdagangan Rabu (4/11/2020).

Berdasarkan pantauan Bisnis, saham Telkom langsung menguat Rp20 ke level Rp2.600 pada pembukaan perdagangan Rabu (4/11/2020). Sampai dengan akhir sesi pertama, pergerakan harga naik 1,55 persen ke level Rp2.620.

Investor domestik menekan TLKM dengan total nilai transaksi jual mencapai Rp214,8 miliar. Sebaliknya, investor asing berbelanja saham operator telekomunikasi milik negara itu dengan net buy atau beli bersih Rp43,02 miliar.

Kendati demikian, TLKM tercatat masih tertekan aksi jual bersih atau net sell untuk periode berjalan 2020. Net sell investor asing di saham perseroan mencapai Rp11,16 triliun secara year to date (ytd).

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengatakan euforia pengesahan Undang Undang Cipta Kerja memberikan katalis positif bagi TLKM. Pasalnya, perseroan menurutnya akan mendapatkan kemudahan dalam hal pembangunan serta pembangunan infrastruktur telekomunikasi strategis.

“TLKM akumulasi beli dengan target harga Rp3.000,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (4/11/2020).

Dalam riset yang dipublikasikan melalui Bloomberg, Tim analis J.P. Morgan Sekuritas Indonesia yang dipimpin oleh Henry Wibowo mengatakan sektor yang kemungkinan bereaksi positif terhadap pengesahan omnibus law adalah infrastruktur, properti, finansial, dan komunikasi. TLKM menjadi salah satu saham yang mendapat sorotan.

Beberapa waktu lalu, Tim Analis J.P. Morgan juga turut menganalisis rencana initial public offering (IPO) anak usaha TLKM, PT Dayamitra Telekomunikasi. Perbankan investasi asal Amerika Serikat itu meyakini IPO Mitratel akan menguntungkan TLKM seiring dengan kristalisasi nilai portofolio menara perseroan.

Selain itu, hasil IPO akan mendukung dividen perusahaan telekomunikasi pelat merah tersebut. Saham TLKM mendapatkan rekomendasi overweight dari J.P. Morgan dengan target harga saham di level Rp3.750.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper