Bisnis.com, JAKARTA - Ellen May Trade (EMTrade) masih menjagokan saham emiten telekomunikasi PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) sebagai sasaran investasi dengan prospek cerah.
Dalam riset yang dipublikasikan Selasa (3/11/2020), EMTrade menilai ada beberapa sentimen yang mendasari hal tersebut.
Pertama, adalah peningkatan Telkomsel sebagai salah satu lini unggulan TLKM di produk data digital. Telkomsel tercatat baru saja mengalami peningkatan bisnis digital 13,5 persen menjadi Rp31,9 triliun.
Kemudian, faktor kedua adalah perihal pertumbuhan pelanggan Indihome. Pada semester I/2020, pelanggan jaringan internet kabel ini tumbuh 19 persen secara year-on-year (yoy).
"IndiHome sebagai fixed broadband sudah menjangkau 496 dari 514 kota/kabupaten. Posisi IndiHome masih sangat kuat dalam segmennya dibanding pesaingnya seperti XL Home yang menjangkau 27 kota/kabupaten," tulis EMTrade.
Langkah Telkom yang menjual 6.050 menara ke Mitratel dengan nilai transaksi Rp10,3 triliun juga dinilai EMTrade sebagai sentimen positif. Sebab, kebijakan ini secara otomatis akan menambah modal Telkom untuk semakin meningkatkan pengembangan bisnis utamanya yang berupa telekomunikasi digital.
Baca Juga
"Rekomendasi kami untuk TLKM adalah buy dengan rentang 2.550-2.700 dan upside 27%-60%. TLKM masih kuat sebagai leader di sektor komunikasi. Kami percaya TLKM masih prospek untuk masa depan karena kebutuhan internet terus tumbuh," sambung EMTrade dalam paparannya.
Sejak tahun 2015 user aktif internet di Indonesia bertumbuh CAGR 19.3% per tahun. Hal ini menjadi potensi bagi TLKM mendulang pendapatan lebih besar dari segmen data dan internet dimana saat ini segmen tersebut telah berkontribusi 68% dari total pendapatan TLKM.
Sebagai catatan, pada akhir perdagangan Selasa (3/11) saham TLKM ditutup pada posisi harga Rp2.580, naik 20 poin alias 0,78 persen dari posisi sehari sebelumnya. Ini menjadi angin segar setelah TLKM sempat merosot 2,29 persen pada perdagangan Senin (2/11).