Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Asia Menguat Jelang Pilpres AS Hari Ini

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Topix dan Nikkei 225 terpantau menguat masing-masing 1,81 persen dan 1,39 persen, sedangkan indeks Shanghai Composite menguat 0,77 persen.
Salah satu layar perdagangan di bursa saham China./Bloomberg
Salah satu layar perdagangan di bursa saham China./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Asia menguat pada perdagangan Selasa (3/11/2020), menjelang pemilihan presiden Amerika Serikat hari ini.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Topix dan Nikkei 225 terpantau menguat masing-masing 1,81 persen dan 1,39 persen, sedangkan indeks Shanghai Composite menguat 0,77 persen.

Sementara itu di Hong Kong, indeks Hang Seng menguat 1,58 persen. Di Korea Selatan inedks Kospi terpantau menguat 1,59 persen pada pukul 08.54 WIB.

Indeks berjangka S&P 500 menguat. Sebelumnya, bursa saham AS rebound setelah anjlok 5,6 persen. Indeks Nasdaq terbebani oleh saham Apple Inc. dan Amazon.com Inc. karena investor beralih dari saham teknologi ke sektor-sektor yang akan mendapat manfaat dari lebih banyak stimulus.

Di pasar komoditas, minyak mentah menguat di tengah sinyal bahwa Rusiatengah dalam pembicaraan untuk kemungkinan menunda kenaikan produksi yang direncanakan kelompok itu pada Januari 2021.

Dengan waktu pemungutan suara pilpres AS tinggal satu hari lagi, jajak pendapat terus menunjukkan calon dari Partai Demokrat Joe Biden unggul melawan Donald Trump, meskipun hasil cukup variatif di sejumlah negara bagian.

Investor mengkhawatirkan kemungkinan hasil pilpres akan sangat ketat dan kursi mayoritas di parlemen akan akan diperebutkan, sehingga membebani sentimen pasar. Selain itu, meskipun ada sedikit perlambatan dalam kasus virus corona di AS, beberapa negara bagian terus mencatat rekor jumlah infeksi.

“Ini merupakan hasil yang beragam. Pertanyaannya adalah, apakah pasar saat ini memperkirakan kemenangan Biden? Dan apakah akan kecewa jika dia tidak menang?” ,” kata kepala strategi pasar di Prudential Financial, Quincy Krosby, seperti dikutip Bloomberg.

Setelah pilpres AS, investor akan menantikan keputusan kebijakan Federal Reserve pada Kamis dan laporan tenaga kerja bulan Oktober pada Jumat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper