Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan menargetkan penghimpunan dana oleh korporasi di pasar modal pada tahun depan berada di kisaran Rp130 triliun hingga Rp160 triliun.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan Hoesen mengatakan bahwa pihaknya optimistis penghimpunan dana korporasi melalui pasar modal dapat meningkat pada tahun depan dibandingkan dengan realisasi tahun ini.
Hal itu seiring dengan harapan pemulihan ekonomi terutama dari sektor riil sehingga terdapat kebutuhan dana dari pasar modal bagi para pelaku usaha untuk melakukan ekspansi pada 2021.
“Optimis, menurut saya [target fundraising] tahun depan bisa kembali mendekati realisasi 2019, yaitu di kisaran Rp130 triliun - Rp160 triliun,” ujar Hoesen dalam konferensi pers secara virtual, Senin (2/11/2020).
Untuk diketahui, pada 2019 penghimpunan dana melalui penawaran umum di pasar modal mencapai Rp166,8 triliun yang terdiri atas 60 emiten baru.
Pada tahun ini Hoesen mengaku optimis penghimpunan dana di pasar modal tetap dapat menembus Rp100 triliun kendati dibayangi sentimen pandemi Covid-19.
Baca Juga
Adapun, proyeksi itu lebih rendah daripada target yang sudah ditetapkan pada awal tahun ini dan jauh daripada realisasi tahun lalu.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga 26 Oktober 2020, jumlah penawaran umum yang dilakukan korporasi di pasar modal sudah mencapai 141 penawaran dengan total penghimpunan dana sebesar Rp93,4 triliun.
Dari total jumlah penawaran umum tersebut, sebanyak 45 diantaranya dilakukan oleh emiten baru. Sementara itu, dalam pipeline saat ini terdapat 49 emiten yang akan melakukan penawaran umum dengan total indikasi penawaran sebesar Rp20,75 triliun.
“Dengan adanya pandemi ini, kami melihat ada kemungkinan masih bisa di atas dikit Rp100 triliun penghimpunan dana di pasar modal. Jadi turun, mau tidak mau, karena kondisi pandemi ini ada penyesuaian dari target yang dicanangkan sebelumnya,” papar Hoesen.