Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Emiten Indonesia mengharapkan kondisi pasar modal dalam negeri akan bergerak positif pada November 2020.
Direktur Eksekutif Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) Samsul Hidayat mengatakan tren pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) masih menunjukkan tren positif sampai dengan akhir Oktober 2020.
Dalam satu bulan, pihaknya mencatat indeks bergerak positif 5,1 persen meski masih terkoreksi 18,6 persen secara year to date (ytd).
“Namun, pergerakan pada Oktober 2020 menunjukan optimisme investor akan kondisi perekonomian Indonesia,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu (1/11/2020).
Samsul mengatakan kondisi pasar modal pada November 2020 akan bergantung terhadap sejumlah faktor. Salah satunya kondisi emiten yang tecermin dari laporan keuangan kuartal III/2020.
Kondisi global, lanjut dia, juga akan berpengaruh terhadap pergerakan pasar modal di dalam negeri. Faktor eksternal menurutnya akan memengaruhi keputusan investasi investor asing.
“Jika secara makro investor yakin, tentunya November 2020 diharapkan market juga akan bergerak positif sebagaimana kinerja Oktober 2020,” paparnya.
Sebelumnya, Ketua Asosiasi Emiten Indonesia Iwan Setiawan Lukminto mengatakan perbaikan sudah terlihat di pasar modal. IHSG sempat menyentuh level terendah di 3.937 pada Maret 2020 dan saat ini sudah menunjukkan perbaikan.
Dia meyakini ke depan akan semakin banyak ruang pertumbuhan yang dapat dinikmati oleh berbagai sektor termasuk pasar modal yang saat ini memiliki kapitalisasi Rp6.000 triliun. “Tidak mustahil market cap kita bisa menjadi Rp10.000 triliun sebelum 2025,” imbuhnya.