Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas mulai merangkak naik seiring dengan peningkatan kasus infeksi virus corona (Covid-1) di Eropa dan Amerika Serikat.
Dilansir dari Antara, harga emas berjangka Comex untuk kontrak Desember 2020 naik 0,33 persen ke level US$1.911,9 per troy ounce pada akhir perdagangan kemarin, Selasa (27/10/2020). Sehari sebelumnya (26/10/2020), emas berjangka naik tipis 0,03 persen menjadi 1.905,70 dolar.
Penguatan emas berbarengan dengan pelemahan mata uang dolar AS. Indeks dolar yang mengukur kekuatan mata uang Negeri Paman Sam terhadap enam mata uang utama dunia turun 0,2 persen. Hal ini membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang utama selain dolar.
"Emas terjebak dalam kisaran yang ketat dan mungkin tidak akan ada terlalu banyak aktivitas sebelum pemilihan AS," kata Michael Matousek, kepala pedagang di Global Investors AS.
Dia menambahkan, masyarakat masih membawa bias bullish pada emas karena kekhawatiran virus corona, perlambatan ekonomi global, dan langkah-langkah stimulus, yang mendorong investor untuk menambah emas ke dalam portofolio mereka.
Amerika Serikat, Rusia, Prancis, dan banyak negara lain mencatat rekor infeksi virus corona sehingga memaksa beberapa negara memberlakukan pembatasan baru.
Sementara itu, negosiasi atas paket bantuan AS yang baru masih belum jelas dengan Ketua DPR Nancy Pelosi mengungkapkan harapan bahwa kesepakatan dapat dicapai sebelum pemilihan presiden 3 November.
Penantang dari Demokrat Joe Biden memimpin atas Presiden Donald Trump dalam jajak pendapat nasional tetapi persaingan jauh lebih ketat di negara bagian yang menentukan untuk hasil pemilihan.
"Prospek emas akan tetap sangat bullish jika Hari Pemilihan memberikan gelombang biru yang menandakan stimulus besar-besaran pada bantuan virus corona dan pengeluaran infrastruktur," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA, dalam sebuah catatan.
Emas, yang dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang, telah melonjak 26 persen tahun ini di tengah tingkat stimulus global yang belum pernah terjadi sebelumnya selama pandemi.
Harga emas spot makin terperosok setelah turun 0,30 persen ke level US$1.902,26 per troy ounce. Emas berjangka Comex juga turun 0,44 persen ke posisi US$1.903,5 per troy ounce.
Harga emas spot turun 0,06 persen ke posisi US$1.906,89 per troy ounce. Emas berjangka Comex juga turun 0,23 persen ke level US$1.907,5 per troy ounce. Indeks dolar di sisi lain terpantau naik 0,22 persen ke level 93.1480
Harga emas spot masih di atas angin dengan kenaikan 0,10 persen ke level US$1.909,82. Indeks dolar di sisi lain terpantau naik 0,14 persen ke posisi 93,0670
Harga emas spot naik 0,02 persen ke posisi US$1.908,3 per troy ounce. Emas berjangka Comex turun 0,14 persen ke posisi US$1.909,3 per troy ounce. Indeks dolar di sisi lain naik 0,18 persen ke posisi 93,1100.
Emas spot ditutup melemah 0,09 persen ke level US$1.906,32 per troy ounce pada perdagangan Selasa (27/10/2020) di Bursa New York. Sepanjang perdagangan, emas bergerak di rentang US$1.902,64 hingga US$1.908,46 per troy ounce.
Harga emas spot turun 0,11 persen ke level US$1.905,83 per troy ounce. Emas Comex juga turun 0,17 persen ke level US$1.908,6 per troy ounce. Indeks dolar di sisi lain naik 0,24 persen ke level 93.1600