Bisnis.com,JAKARTA — PT Blue Bird Tbk. menerapkan strategi untuk mempertahankan momentum pertumbuhan kinerja keuangan pada kuartal III/2020.
Head of Investor Relations Blue Bird Michael Tene mengungkapkan pandemi Covid-19 menjadi faktor utama yang menekan bisnis perseroan sepanjang 9 bulan 2020. Penyebaran virus menurunkan aktivitas secara signifikan baik yang bersifat rutin maupun musiman seperti pariwisata.
Michael menjelaskan bahwa kinerja pendapatan dan biaya pada kuartal III/2020 jauh lebih baik dari kuartal II/2020. Pendapatan menurutnya naik 51 persen dan gross profit margin membaik dari sebelumnya 0,5 persen pada kuartal II/2020 menjadi 12,1 persen pada kuartal III/2020.
Lebih lanjut, dia menyebut earnings before interest, taxes, depreciation and amortization (EBITDA) naik lebih dari sembilan kali lipat dari sebelumnya Rp7,5 miliar pada kuartal II/2020 menjadi Rp69 miliar. Posisi kas menurutnya berada di posisi yang sangat kuat Rp731 miliar akhir September 2020.
“Recovery ini tentunya adalah bukti bahwa layanan Blue Bird sangat relevan dalam kondisi pandemi saat ini dan layanan kami masih menjadi pilihan customer untuk mobilitas mereka,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (27/10/2020).
Michael mengatakan emiten berkode saham BIRD itu juga melakukan berbagai program efisiensi biaya yang agresif. Tujuannya, untuk menyesuaikan postur biaya dengan kondisi yang ada saat ini.
Baca Juga
“Recovery yang terjadi adalah recovery yang solid apabila melihat angka-angka keuangan pada kuartal III/2020,” imbuhnya.
Dia menyatakan perseroan akan mempertahankan momentum pertumbuhan dan berkomitmen memberikan layanan yang aman dan nyaman. Selain itu, diversifikasi bisnis seperti pengantaran barang dengan menggunakan taksi akan tetap didorong.
Berdasarkan laporan keuangan kuartal III/2020 yang dipublikasikan Selasa (27/10/2020), Blue Bird membukukan pendapatan Rp1,55 triliun per 30 September 2020. Realisasi itu turun 47,55 persen dari Rp2,96 triliun periode yang sama tahun lalu.
BIRD juga mencetak rugi bersih Rp156,01 miliar pada kuartal III/2020. Pencapaian itu berbanding terbalik dengan perolehan laba bersih sebesar Rp229,33 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Secara kuartalan, kinerja BIRS memang meningkat. Pada akhir September 2020, Blue Bird membukukan pendapatan bersih dari segmen taksi Rp297,32 miliar. Jumlah yang dikantongi naik 72,08 persen dari posisi 30 Juni 2020.
Sebelumnya, Blue Bird membukukan penurunan pendapatan dari segmen taksi sebesar 75,03 persen secara kuartalan pada kuartal II/2020. Terjadi penurunan dari Rp691,98 miliar pada kuartal I/2020 menjadi Rp172,78 miliar pada kuartal II/2020.