Bisnis.com, JAKARTA - Laju saham PT Bank BRI Syariah Tbk. bergerak liar sepanjang sesi pertama perdagangan hari ini, Jumat (23/10/2020). Hampir menyentuh batas auto reject bawah, ternyata saham BRIS diborong investor asing.
Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, saham BRIS langsung amblas 90 poin saat pembukaan atau 6,9 persen. Di pertengahan sesi, saham BRIS sempat melonjak ke level 1.360 sebelum akhirnya ditutup melemah 3,46 persen di level 1.255.
Total perdagangan saham BRIS mencapai 549,43 juta lembar dengan nilai transaksi Rp702,1 miliar. Alhasil, saham BRIS menjadi saham paling aktif diperdagangkan sepanjang sesi pertama dari sisi nilai transaksi. Investor asing tercatat melakukan aksi beli bersih senilai Rp8,34 miliar.
Secara keseluruhan, Mirae Asset Sekuritas tercatat sebagai broker paling aktif dalam transaksi saham BRIS dengan gross value Rp265,33 miliar. Kemudian disusul Indopremier Sekuritas dan Mandiri Sekuritas.
Untuk diketahui, saham BRIS amblas dalam dua hari terakhir. Kemarin, saham BRIS ditutup melemah 6,81 persen. Sehari sebelumnya, saham BRIS anjlok 7 persen.
Saham BRIS menjadi perhatian investor menyusul rencana merger dengan Bank Syariah Mandiri dan BNI Syariah.
Baca Juga
Dalam rencana merger tersebut, saham BSM dan BNI Syariah dikonversi menjadi saham BRIS. Imbasnya, pemegang saham eksisting mengalami dilusi kepemilikan saham.
Induk BRIS, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. terdilukasi dari 73 persen menjadi 17,4 persen. Saham investor publik juga berkurang dari 18,47 persen menjadi 4,4 persen.
Harga saham BRIS naik gila-gilaan sejak rencana merger bank syariah berhembus. Anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. ini mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia pada 9 Mei 2018 dengan harga 510
Saham BRIS terkerek mulai Mei 2020. Ekspektasi merger membuat investor berburu saham BRIS sehingga saham terkerek hingga 550,26 persen per posisi Jumat (23/11/2020) pukul 11.30 WIB.