Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kus Jisdor Menguat ke Rp14.729, Rupiah Berbalik Melemah di Pasar Spot

Berdasarkan data yang diterbitkan Bank Indonesia, kurs Jisdor hari ini mencapai Rp14.729, menguat 12 poin atau 0,08 persen dibandingkan dengan posisi Senin (19/10) di level Rp14.741.  
Karyawati menghitung uang dolar AS di Jakarta, Rabu (16/9/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawati menghitung uang dolar AS di Jakarta, Rabu (16/9/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terpantau pada level Rp14.729, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Selasa (20/10/2020).

Berdasarkan data yang diterbitkan Bank Indonesia, kurs Jisdor hari ini mencapai Rp14.729, menguat 12 poin atau 0,08 persen dibandingkan dengan posisi Senin (19/10) di level Rp14.741.  

Di sisi lain, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau berbalik melemah 0,06 persen atau 9 poin ke level Rp14.716 per dolar AS pada pukul 10.20 WIB.

Padahal, rupiah sempat rebound dengan penguatan 35 poin atau 0,24 persen ke level Rp14.672 per dolar AS pada awal perdagangan hair ini.

Sementara itu, indeks dolar AS yang melacak pergerakan greenback terhadap enam mata uang utama lainnya terpantau melemah 0,017 poin atau 0,02 persen ke level 93,41 pada pukul 10,38 WIB.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan bahwa pelaku pasar khawatir terhadap rasio utang Indonesia yang akan mencapai 38,5 persen terhadap PDB pada 2020 dan menembus 41,8 persen pada 2021.

“Kendati demikian, rasio utang ini sejatinya masih lebih rendah dari negara-negara lain di dunia. Di kawasan Asia Tenggara misalnya, rasio utang Filipina sebesar 37 persen diperkirakan bakal naik menjadi 48,9 persen terhadap PDB pada tahun ini,” kata Ibrahim, Senin (19/10/2020).

Ibrahim melanjutkan bahwa pelemahan rupiah pada akhir perdagangan ini cenderung terbatas karena pada sesi I sempat melemah cukup tajam.

Dari luar negeri, rilis data PDB China pada kuartal III/2020 tampil membawa harapan pemulihan dengan kenaikan 4,9 persen yoy. Adapun, produksi industri di Negeri Panda yang menunjukkan pertumbuhan 6,9 persen yoy dan penjualan ritel naik 3,3 persen yoy tetap membawa harapan pemulihan ekonomi di masa depan.

Ibrahim pun memperkirakan rupiah kemungkinan rebound ke level Rp14.695 - Rp14.730 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper