Bisnis.com, JAKARTA – Badai tampaknya sudah berlalu bagi emiten properti dan pengelola pusat perbelanjaan PT Pakuwon Jati Tbk. Hal itu didorong oleh potensi perbaikan kinerja keuangan perseroan pada kuartal III/2020.
Analis Sucor Sekuritas Joey Faustian memperkirakan pendapatan emiten berkode saham PWON tersebut dapat tumbuh 147 persen secara kuartalan (qoq) menjadi Rp792 miliar pada kuartal ketiga tahun ini.
Hal itu ditopang oleh pemulihan penjualan properti dan pemasukan recurring dari lini pusat perbelanjaan.
“Pendapatan pengembang properti diperkirakan mencapai Rp359 miliar [dibandingkan Rp80 miliar pada kuartal I/2020] karena sebagian besar hand over dilakukan pada kuartal III/2020 [dari sebelumnya di kuartal II/2020],” tulis Joey dalam riset terbarunya, Selasa (20/10/2020).
Sebelumnya, PWON melaporkan pendapatan prapenjualan atau marketing sales mencapai Rp726 miliar hingga September 2020.
Direktur Pakuwon Jati Minarto Basuki menyampaikan penjualan masih didominasi proyek properti condo sebesar 55 persen, perumahan 42 persen, dan perkantoran 3 persen dengan prapenjualan di Surabaya mendominasi sebesar 66 persen.
Baca Juga
Pada sisa tahun ini, Joey menyampaikan bahwa PWON akan tetap fokus untuk menghabiskan sisa produk di inventory yang nilainya mencapai Rp5 triliun per September 2020.
“Walaupun ada pandemi, manajemen PWON mengatakan bakal tetap tidak menyediakan diskon untuk produknya. Tetapi, PWON akan memberikan promosi seperti barang mebel gratis dan DP yang lebih rendah [untuk menarik pembeli],” tulis Joey.
Sebagai tambahan, pada masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi (Juli - Agustus 2020), PWON yang mengelola sejumlah pusat perbelanjaan juga menerima pendapatan sewa sebesar 50 persen dan pendapatan jasa (service charge) sebesar 100 persen dari para tenant.
Berdasarkan informasi dari manajemen PWON, Joey menyampaikan jumlah pengunjung pusat perbelanjaan kelolaan perseroan di Surabaya telah mencapai 60 persen - 70 persen dari jumlah pengunjung sebelum pandemi.
Seperti diketahui, Surabaya mencatatkan jumlah kasus positif Covid-19 yang lebih sedikit dibandingkan Jakarta. Bahkan, Surabaya telah mencapai puncak kasus positif pada Mei sebanyak 311 kasus.
Adapun, pendapatan recurring dari pusat perbelanjaan di Jakarta diperkirakan Joey akan pulih lebih lambat satu kuartal dibandingkan dengan pemulihan pendapatan PWON di Surabaya. PWON merupakan pengelola dari mal Kota Kasablanka, Gandaria City, dan Plaza Blok M.
Pasalnya, PWON sempat memberikan diskon biaya jasa sebesar 50 persen ketika masa PSBB kedua diberlakukan di DKI Jakarta pada pertengahan September 2020.
Adapun, saat ini PWON memberikan diskon sewa sebesar 40 persen kepada tenant di pusat perbelanjaan Surabaya dan diperkirakan biaya sewa bakal kembali normal pada akhir 2020 atau awal 2021.
Joey pun mempertahankan rekomendasi beli untuk PWON dengan target harga Rp550 per saham. Rekomendasi itu didasari oleh potensi pemulihan ekonomi pada 2021 dan recurring income PWON bakal tetap solid menjelang kondisi kembali normal.
Di lantai bursa, PWON melemah 1,48 persen menjadi Rp400 per saham pada Selasa (20/10/2020) pukul 12.26 WIB. Selama sebulan terakhir, PWON naik 11,73 persen walau secara year-to-date masih turun 29,82 persen dengan kapitalisasi pasar Rp19,26 triliun.