Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja penjualan properti Grup Sinarmas tercatat paling moncer dibandingkan dengan empat emiten properti lainnya per September 2020.
Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, lima emiten properti yang mampu mendulang prapenjualan lebih dari 50 persen dari target per September 2020.
Kelima emiten itu adalah PT Bumi Serpong Damai Tbk, PT Summarecon Agung Tbk, PT Pakuwon Jati Tbk, PT Lippo Karawaci Tbk, dan PT Agung Podomoro Land Tbk.
Bumi Serpong Damai, anak Usaha Sinarmas Land mencetak prapenjualan atau marketing sales tertinggi dibandingkan dengan empat emiten lainnya. Emiten bersandi saham BSDE itu meraup marketing sales Rp4,7 triliun per September 2020.
Direktur Bumi Serpong Damai Hermawan Wijaya menyampaikan pencapaian tersebut setara dengan 65 persen dari target prapenjualan yang ditetapkan perseroan tahun ini senilai Rp7,2 triliun.
“Pencapaian prapenjualan ini didukung oleh keberhasilan penjualan sejumlah produk baru pada kuartal III/2020, baik segmen residensial maupun komersial, a.l. Freja House, Freja Suites, Loka 65, 92 Avenix, YC Hub di BSD City serta O2+ Urban Pop di Grand Wisata—Bekasi,” tulis Hermawan dalam keterangan resmi, Jumat (16/10/2020).
Menyusul posisi APLN adalah Agung Podomoro Land yang mampu mencetak marketing sales Rp2,4 triliun atau 80 persen hingga 88 persen dari target di kisaran Rp2,7 triliun - Rp3 triliun
Sekretaris Perusahaan Agung Podomoro Land Justini Omas mengatakan perolehan marketing sales di luar pajak pertambahan nilai. Angka tersebut meningkat 76 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp1,4 triliun.
“Pencapaian ini terutama didukung oleh penjualan lahan industri di Karawang, Jawa Barat, seluar 175 hektar pada September 2020,” tulis Justini dalam keterangan resmi, Rabu (14/10/2020).
Lippo Karawaci juga mencetak marketing sales yang cukup menggembirakan. Perseroan meraup prapenjualan Rp2,28 triliun atau naik 100 persen secara tahunan.
CEO Lippo Karawaci John Riady pun optimistis target prapenjualan tahun ini sebesar Rp2,5 triliun akan tercapai dan bahkan terlewati karena permintaan properti masih tinggi walaupun di tengah pandemi.
“Proyek perumahan terjangkau tetap menjadi pendorong penjualan, mewakili 51 persen dari total penjualan,” kata John lewat keterangan resmi, Rabu (7/10/2020).
Summarecon Agung dan Pakuwon Jati di lain pihak juga menyampaikan kinerja marketing sales masih sesuai ekspektasi. Emiten bersandi saham SMRA itu mencetak marketing sales Rp2,01 triliun per September 2020.
Presiden Direktur Summarecon Agung Adrianto Adhi menyampaikan proyek Summarecon Serpong menyumbang 50 persen terhadap prapenjualan per September 2020.
“Target kami tahun ini Rp2,5 triliun, kami yakin akan achieve target karena penjualan masih terus berjalan,” ujar Adrianto kepada Bisnis, Rabu (14/10/2020).
Semenara itu, Pakuwon Jati mencatat prapenjualan Rp726 miliar pada periode sembilan bulan pertama 2020.
Direktur Pakuwon Jati Minarto Basuki menyampaikan bahwa prapenjualan tersebut berasal didominasi oleh proyek apartemen sebesar 55 persen, perumahan 42 persen, dan perkantoran 3 persen.
“Dari wilayah, prapenjualan terbesar di Surabaya sebesar 66 persen serta Jakarta dan Bekasi sebesar 34 persen,” kata Minarto kepada Bisnis, Rabu (14/10/2020).