Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan mengakhiri reli penguatan delapan sesi sebelumnya pada perdagangan Kamis (14/10/2020).
Laju indeks harga saham gabungan (IHSG) sudah tidak bertenaga sejak awal sesi Kamis (14/10/2020). Indeks tidak mampu menyentuh zona hijau sepanjang sesi perdagangan.
IHSG amblas parkir di zona merah dengan terkoreksi 1,37 persen ke level 5.105,150 pada akhir sesi Kamis (15/10/2020). Sebanyak 127 saham menguat, 296 terkoreksi, dan 158 stagnan.
Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan mengatakan secara teknikal IHSG sudah overbought. Menurutnya, rentang penguatan sudah sangat minim sejak beberapa sesi sebelumnya.
Dari sentimen global, Dennies menyebut investor masih wait and see terkait stimulus Amerika Serikat. Akibatnya, DJIA juga mengalami penurunan pada sesi sebelumnya.
Untuk sentimen dari dalam negeri, lanjut dia, omnibus law masih banyak tidak disetujui. Akibatnya, kestabilan politik terganggu meski secara perekonomian akan baik ke depan.
Baca Juga
“Selain itu, ada potensi kenaikan kasus Covid-19 karena aksi demo [penolakan omnibus law] kemarin. Saya rasa itu juga menjadi perhatian,” paparnya kepada Bisnis, Kamis (15/10/2020).
Pada sesi Kamis (15/10/2020), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) menjadi incaran utama asing dengan menempati daftar teratas net foreign buy. Perbankan milik negara itu diborong Rp125,4 miliar hingga jelang penutupan.
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) menempati urutan kedua dengan net buy Rp41,3 miliar. Sayangnya, pergerakan harga saham BBRI dan TLKM parkir di zona merah meski menjadi incaran asing.
PT Astra International Tbk. (ASII) dan PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) juga menjadi incaran investor asing. Keduanya diborong dengan net buy Rp10,6 miliar dan Rp141,6 juta menjelang penutupan perdagangan.